Berita Viral

Kisah Kepala Sekolah 8 Tahun Antar Jemput Siswanya Agar Tak Putus Sekolah, Kini Dihadiahi Mobil

Selama 8 tahun, Kepala sekolah bernama Mateus Brotosugondo ini rutin mengantar jemput para muridnya di rumah masing-masing hanya demi sang siswa agar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/rumpi_gosip
Atas dedikasinya, Pak Broto mendapat sebuah satu unit mobil yang nantinya akan berguna untuk mengantar jemput anak-anak muridnya. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri

TRIBUNSUMSEL.COM- Kisah Mateus Brotosugondo, kepala sekolah SDN Kenteng II, Gunung Kidul, DI Yogyakarta yang setiap hari antar jemput siswa.

Kisah kepala sekolah antar jemput siswa sekolah viral di media sosial.

Selama 8 tahun, kepala sekolah ini rutin mengantar jemput para siswa ke rumah masing-masing hanya demi sang siswa agar tidak putus sekolah.

Hal ini lantaran perjalanan menuju sekolah sangat jauh dengan medan yang menatang.

Kepala sekolah itu secara sukarela menggunakan kendaraan berupa enam unit motor bersama 10 guru lainnya.

Sesekali dirinya harus mengerem kendaraan karena jalanan hutan yang berlubang, melewati tikungan, dan tanjakan.

Kisah Pak Broto ini pun menjadi sorotan media, hingga diundang dalam acara stasiun televisi yang dipadu oleh Ferdi Hasan.

Baca juga: Putri Delina Bohong? Ngaku Ibu Tiri Tak Inisiatif Minta Maaf, Nathalie Holscher Skakmat: Aku Peluk

Pak Broto sendiri mengaku melakukan kegiatan rutin mengantar jemput para muridnya karena berdasarkan ketulusan hatinya.

"Ini dilakukan atas dasar hati yang tulus," jawab Pak Broto kepada Ferdi Hasan.

"Membantu anak-anak agar tetap belajar sebagai pengganti tunas bangsa yang sudah tua seperti saya ini," ungkapnya lagi.

Sugondo bercerita selama 7 tahun terakhir dirinya menjabat kepala sekolah SD N Kenteng II dan melakukan antar jemput.

Selama perjalanan dirinya selalu menyelipkan pesan di setiap ada permasalahan dari anak didiknya.

Baca juga: VIRAL Bocah Ziarah ke Makam Ayahnya Sambil Bawa Iqro, Muncul Cahaya, Warganet Terenyuh

Misalnya tidak mengerjakan pekerjaan rumah atau membuat kegaduhan di kelas.

Mimpi besar dirinya, yakni sekolah yang berada di Perbatasan dengan wilayah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini bisa berprestasi di kancah nasional.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved