Rusia Invasi Ukraina

Volodymyr Zelensky Siapkan 1 Juta Pasukan Serang Balik Rusia Demi Rebut Wilayah Selatan

Mengutip dari the Times dari Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov. Kabar ini dikutip ulang media Russia Today, Senin (11/7/2022) WIB.

Editor: Moch Krisna
(AFP/RONALDO SCHEMIDT)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Siapkan Serangan Balik Lawan Rusia Rebut WIlayah Selatan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Ukraina bakal melakukan serangan besar-besaran untuk merebut kembali daerah selatan dikuasai Rusia.

Rencana tersebut menguak setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkna peringah militer.

Mengutip dari the Times dari Menteri Pertahanan Ukraina Alexey Reznikov. Kabar ini dikutip ulang media Russia Today, Senin (11/7/2022) WIB.

Menurut pernyataan itu, satu juta tentara telah dimobilisasi di negara itu untuk merebut kembali wilayah Donbass.

 “Kami memahami secara politik, ini sangat diperlukan untuk negara kami. Presiden telah memberikan perintah kepada panglima tertinggi militer untuk menyusun rencana,” kata Reznikov dalam wawancara yang diterbitkan Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Charley Van Houten Terbaru : Kondisi Eks Vokalis ST12 Usai Kecelakaan, Sang Istri : Pemulihan Psikis

“Kami adalah orang-orang dari dunia bebas dan dengan rasa keadilan dan kebebasan yang nyata,” katanya.

“Kami memiliki sekitar 700.000 tentara dan ketika Anda menambahkan penjaga nasional, polisi, penjaga perbatasan, kami memiliki sekitar satu juta orang, ” tambah Menteri itu.

Reznikov memuji upaya Inggris untuk membantu Ukraina, terutama tekad Ben Wallace, Menteri Pertahanan Inggris, yang, menurut dia, adalah kunci mengubah pendekatan.

Wallace membantu usaha menyediakan peralatan tempur baru dari produk Soviet ke artileri 155mm standar NATO, sistem roket peluncuran ganda dan teknologi tinggi drone.

Ini, Reznikov menjelaskan, akan menebus kerugian besar di wilayah Donbass dalam menghadapi penembakan artileri massal Rusia.

 Presiden Zelensky sebelumnya mengatakan Ukraina kehilangan sekitar 200 orang per hari di daerah itu.

Reznikov juga menyebutkan sekutu lainnya, mengklaim “koalisi anti-Kremlin telah lahir.”

“Mitra kami di London dan Washington DC dan ibu kota lainnya, mereka berinvestasi pada kami, tidak hanya dengan uang tetapi juga harapan orang-orang mereka bahwa kami harus membuat Kremlin kalah. Kita harus memenangkan perang ini bersama-sama,” katanya.

Aliansi lama Presiden Rusia Vladimir Putin menurutnya telah hancur. Ia menunjuk Kazakhstan yang baru-baru ini secara terbuka Presiden Kassym-Jomart Tokayev secara terbuka menolak mengakui Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk sebagai negara berdaulat.

“Saya yakin dalam beberapa tahun ke depan kita akan melihat prosesi seruan kedaulatan di wilayah Rusia. Federasi Rusia akan mengakhiri hidupnya sebagai negara yang berbeda – Tatarstan, Bashkortostan, dll,” kata Reznikov.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved