Berita Nasional

Ruhut Sitompul Posting Video Ngabalin Coba Rokok Bechi Pelaku Pelecehan Santri: Merokok Tidak Sehat

Ruhut Sitompul kemudian memposting video Ngabalin merokok karya perusahaan Mas Bechi.

Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
Twitter Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul memosting video Ngabalin merokok karya perusahaan Mas Bechi, Sabtu (8/7/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Moch Subchi Azal Tsani atau Mas Bechi kini menjadi sorotan.

Dikarenakan dengan status anak ulama ternama ia melakukan aksi pencabulan.

Apalagi namanya diolok-olok karena tidak sesuai dengan gelarnya.

Ternyata Mas Bechi memiliki perusahaan rokok.

Diklaimnya kalau rokok tersebut membuat sehat pikiran dan tubu.,

Klik Disini Melihat Komentar Ngabalin

Ruhut Sitompul kemudian memosting video Ali Mochtar Ngabalin merokok karya perusahaan Mas Bechi dilansir Twitter Ruhut Sitompul, Sabtu(8/7/2022).

Baca juga: Ruhut Sitompul Sindir ACT Selewengkan Dana, Posting Video Abu Janda: Nggak Kuat Aku Ngelihatnya

Ruhut Sitompul kemudian memposting video Ngabalin merokok karya perusahaan Mas Bechi, Sabtu(8/7/2022).
Ruhut Sitompul kemudian memposting video Ngabalin merokok karya perusahaan Mas Bechi, Sabtu(8/7/2022). (Twitter Ruhut Sitompul)

"Sahabatku Ali Ngabalin tolong ya eh tolong lagi ni iklan rokok dilarang, ha merokok itu tidak sehat maturnuwun merdeka,"tulisnya.

"Rokok sehat tentram untuk Indonesia Raya, ini racikan anak negeri, dari pondok pesantren Shidiqiyah," kata Ngabalin.

Lalu Ali Ngabalin mencoba rokok buatan Mas Bechi.

"Ternyata enak, sekali kali kita datang ke pondok ya, enak banget, pondok pesantren shidiqiyah sehat tentram untuk indonesia," ujar Ngabalin.

Kini publik menunggu kelanjutan kasus Mas Bechi.

Santriwati yang Tinggal di Rumah Bechi Ketakutan, Imbas Ponpes Shiddiqiyyah Dibekukan

Sejumlah santriwati ketakutan setelah tragedi Bechi yang akan ditangkap.

Ketakutan santriwati selain Bechi berbuat cabul, tempat mereka menimba ilmu juga dibekukan oleh pemerintah.

Buntut penangkapan MSA tersangka pencabulan santri sekaligus anak kiai Jombang, banyak santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur takut dan memutuskan pulang.

Para santri dipersilakan untuk memilih tinggal atau pulang ke rumah setelah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Timur mencabut izin operasional ponpes.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Mohammad As'adul Anam mengatakan, sudah banyak santri yang dijemput orang tuanya, namun belum ada jumlah santri yang pulang.

"Tapi kenyataan di sana itu, banyak perempuan yang takut dan ditarik pulang (orangtua)," ungkap Anam dikutip dari KompasTV, Jumat (8/7) pagi.

Sebelumnya, Kemenag dalam keterangan resminya telah mencabut izin operasional Ponpes.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, tindakan ini diambil karena pihak pesantren dinilai menghalangi polisi dalam menjalankan proses hukum terhadap tersangka yang menjadi buronan kasus pencabulan terhadap santriwati di Ponpes tersebut.

"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat,” jelas Waryono dalam keterangan resmi, Kamis (7/7).

Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan kepada aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus pencabulan tersebut.

Selain itu, Kanwil Kemenag akan berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawatimur dan Jombang untuk memastikan proses belajar santri tetap diberikan sebagaimana mestinya.

"Yang tidak kalah penting, agar para orang tua santri ataupun keluarganya dapat memahami keputusan yang diambil dan membantu pihak Kemenag," lanjutnya.

"Jangan khawatir, Kemenag akan bersinergi dengan pesantren dan madrasah di lingkup Kemenag untuk kelanjutan pendidikan para santri," pungkas Waryono.

Baca berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved