Kecelakaan di Musi 4 Palembang
Rakha Korban Kecelakaan di Musi 4 Palembang Dimakamkan, Sedihnya Sang Ayah
Muhammad Rakha Al Rifat (12) atlet menembak yang menjadi korban kecelakaan maut di jembatan Musi 4 Palembang dimakamkan, Rabu (6/7/2022) petang
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Isak tangis mengiringi pemakaman Muhammad Rakha Al Rifat (12), atlet menembak yang tewas kecelakaan di jembatan Musi 4 Palembang, Rabu (6/7/2022) pagi.
Muhammad Rakha Al Rifat (12) meninggal dunia sementara kakaknya Muhammad Zaki Ramadhan (14) yang mengalami luka berat atas kecelakaan tersebut sehingga dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Pelabuhan Boom Baru.
Jenazah Rakha dimakamkan di TPU Talang Kerikil yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka, keluarga terlihat berusaha tabah selama mengikuti proses pemakaman.
Zuarsyah ayah korban jadi salah satu orang yang terlihat paling terpukul dengan adanya musibah ini.
"Tidak ada firasat apapun sebelumnya. Tapi sudah dua hari belakangan ini saya tidak bisa tidur sampai subuh. Ternyata akan ada musibah ini ke kami," ujarnya saat memberi ucapan dihadapan pelayat setelah pemakaman, Rabu (6/7/2022) petang.
Zuarsyah sendiri diketahui merupakan salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Perikanan Kota Palembang.
Sedangkan kakak beradik MZR dan almarhum adiknya, MRA adalah atlet menembak dari kota Palembang.
Zuarsyah menyebut kecelakaan itu terjadi saat kedua anaknya tersebut hendak latihan menembak di Jakabaring Sport Center (JSC) sebagai persiapan untuk mengikuti momen kejuaraan nasional (Kejurnas) beberapa bulan lagi.
"Saya dapat kabar kecelakaan tadi setelah ditelpon sama istri. Dua anak saya ini mau latihan menembak, soalnya akan ikut Kejurnas," ucapnya dengan terisak menangis.
Bahkan selama perjalanan pulang menuju rumah setelah pemakan, Zuarsyah tak henti-hentinya meneteskan air mata.
Kesedihan yang dialami Zuarsyah bahkan sudah terlihat jelas saat dia langsung mendatangi lokasi kecelakaan di Musi IV setelah mengetahui kedua anaknya yang menjadi korban.
Dari video beredar yang diperoleh Tribunsumsel.com, Zuarsyah yang masih menggunakan baju kemeja putih dan celana dasar hitam langsung berlari mendekat ke tubuh anak remajanya sudah terkapar bersimbah darah di pinggir jalan.
Langsung mendekap tubuh anaknya, Zuarsyah terlihat menangis histeris disaksikan oleh banyak orang di lokasi kecelakaan.
"Ya Allah, nak. Zaka bangun nak, bangun," ujar Zuarsyah sembari mendekap erat tubuh anaknya.
Masih dalam rekaman yang sama, terlihat Zuarsyah tanpa ragu mengusap bahkan tanpa ragu mencium kepala anaknya yang sudah berlumur darah.
Sambil menangis pilu, Zuarsyah terus memanggil nama anaknya.
"Zaka.... Maafkan papa nak. Bangun nak, kenapa begini nasibmu nak, kenapa," jerit Zuarsyah menangis pilu dalam video yang beredar itu.
Kronologi Kejadian
Kasat Lantas Polrestabes Pelembang, Kompol Rendy Surya Aditama melalui Kanit Gakkum, Iptu AR Sikakum mengatakan, bahwa kakak beradik itu tinggal di Jalan Nasrani, Kelurahan Pipa Reza, Kecamatan Kemuning Palembang ini mengendarai motor Yamaha Mio J nopol BG 2874 ZS dari arah Boom Baru ke SU II, Palembang.
"Infonya iya benar mereka atlet menembak, untuk persiapan perhelatan kejuaraan olahraga. Keduanya sedang latihan untuk persiapan sebuah kejuaraan. Mereka ini mau ke daerah Seberang Ulu II, tapi setiba di atas Jembatan Musi IV mengalami laka lantas dengan menghantam mobil Suzuki Pick Up nopol 8702 ZU yang dikendarai oleh Sugianto (41) warga Jalan Abikusno, Kecamatan Kertapati Palembang," katanya.
Kecelakaan ini terjadi lanjut dia mengatakan, akibat Sugianto tidak mampu mengendalikan mobilnya saat ada kendaraan di depannya yang memotong atau mendahuluinya, sehingga lepas kendali dan menabrak kakak beradik tersebut.
"Untuk korban kakak beradik dibawa ke RS Pelabuhan Boom Baru, sedangkan sopir mobil mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS Muhammadiyah Palembang, " katanya.
Selanjutnya pihaknya membawa barang bukti kendaraan roda empat dibawa ke pos laka Musi 2 dan kendaraan roda dua mengalami rusak parah, dibawa pos laka Pakjo.

Kesaksian Sopir
Sugianto (41) sopir pick up yang terlibat kecelakaan maut di Jembatan Musi 4 Palembang dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pasca kecelakaan maut itu.
Sugianto mengalami luka di kedua tangan dan wajahnya, bahkan salah salah satu jari patah.
Saat dijumpai Sugianto mengatakan jika saat kejadian dirinya hendak mengantar ban ke kawasan Kalidoni.
"Saya kerja di perusahaan ban, pergi mau antar ban punya pelanggan di Kalidoni, " kata Sugianto.
Saat melintas di Jembatan Musi 4 ia hendak mengelak gerobak somay yang ada di depannya.
Namun ia tidak melihat ada sepeda motor korban yang datang dari arah berlawanan.
"Saya lihat agak sepi jadi mau mengelak gerobak somay di depan saya. Tidak tahu kalau ada motor korban, " ujarnya.