Berita Pilpres 2024
Surya Paloh Sebut Soal Nasionalisme Jika NasDem Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Terungkap
Surya Paloh mengatakan dirinya siap dipertanyakan nasionalismenya jika nanti Anies Baswedan diusung NasDem sebagai Capres 2024.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Surya Paloh menyebut soal nasionalisme jika NasDem usung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Seperti diketahui, NasDem mengusung tiga nama untuk dicalonkan di Pilpres 2024.
Mereka ialah Jenderal Andika Perkasa, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan dirinya siap dipertanyakan nasionalismenya jika nanti Anies Baswedan diusung NasDem sebagai Capres 2024.
"Bahkan partai mengusung, katakanlah Anies Baswedan, saya harus siap menerima menyatakan bahwa nasionalisme saya diragukan," kata Surya dalam kanal Youtube CNN Indonesia, dilihat Selasa (5/7/2022).
Dia mengatakan bahwa itu risiko yang diambil. Sebab, Surya sudah pernah mengalami hal serupa, ketika dicap pendukung penista agama saat mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI 2017, bahkan media yang dia punya dipleseti namanya.
"Saya punya keinginan membangun perspektif baru. Ketika kita mau maju sebagai suatu bangsa, bagaimana kita membawa faktor ketidaksukaan, kebencian sepanjang hidup kita. Katakanlah sejujurnya salah satu dari tiga nama ini menjadi calon presiden. Ini belum pasti, tapi tiba-tiba dia jadi presiden, apakah akan juga dibawa kebencian itu?" tambah dia.
Baca juga: Urat Malu Putus, Aldi Taher Ngaku Cawapres Berpasangan dengan Anies Baswedan: Pejuang Popok Anak
Baca juga: Anies Baswedan Singgung Kualitas Udara Jakarta, Ruhut Sitompul: Ayam Tetangga Peningnya Sampai Koma
Dia justru lebih ingin membawa suasana nyaman meskipun ada rasa tidak suka kepada salah satu yang tidak disukai.
"Tapi kalau bisa kita buat suasana yang ke arah lebih nyaman, walaupun kita tak suka dan pilih, tapi saya pikir unsur kenyamanan itu tak kalah pentingnya," kata dia.
Surya lebih lanjut memahami bahwa salah faktor polarisasi yang terjadi di masyarakat saat ini yakni perbutan para elite.
"Jelas, saya pikir peran kontribusi elite kira menentukan. Kita mau warna apa republik ini? Saling menghargai, saling membutuhkan, atau saling membenci, ya tinggal pilih saja," tandas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com