Berita KKB Papua

Perintah Tegas Brigjen TNI J.O Sembiring Usai KKB Papua Tembak Mati Prada Beryl, KKB Papua Waspada!

Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring memberikan perintah terbaru setelah insiden KKB Papua menembak mati Prada Beryl Kholif.

Editor: Slamet Teguh
Dispenad
Brigjen TNI J.O Sembiring Saat pimpin upacara penghormatan Prada Beryl, Prajurit Asal Kediri yang gugur ditembak KKB Papua. 

Jenazah Pratu Anumerta Beryl berhasil dievakuasi ke Jayapura pada Kamis (30/6/2022) kemarin dan disemayamkan di Aula Yonif 751/VJS sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya.

Baca juga: ASN Jual Senjata FN dan Ratusan Amunisi Peluru ke Teroris KKB Papua, Wajar KKB Tak Henti Membunuh

Baca juga: Kekejaman Teroris di Papua, KKB Bunuh Anggota TNI Prada Beryl Saat Bertugas Menjaga NKRI

Tutup Jalur Amunisi KKB Papua

Sebelumnya, Brigjen TNI J.O Sembiring terjun langsung tutup jalur amunisi KKB Papua.

Dilansir Surya Militer dari laman tni.mil.id, Brigjen TNI J.O Sembiring menggelar brifing bersama instansi terkait guna memperketat pengawasan dan penjagaan di Bandara Sentani.

Pertemuan bersama dengan Avsec Angkasa Pura, Lanud Silas Papare, Satgas Kopasgat, Security Officer Screening Bandara Sentani dan Para Protokol Bandara Sentani tersebut dilaksanakan di Aula Base Ops Lanud Silas Papare, Distrik Sentani, Kab. Jayapura, Jum'at (17/6).

Danrem 172/PWY menyampaikan bahwa pengawasan dan penjagaan secara ketat di Bandara Udara Sentani serta sejumlah bandara lainnya di Papua adalah perintah dari Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa S.E., M.M.

"Ini adalah perintah Pangdam untuk memperketat pintu masuk dan keluar khususnya di bandara.

Terlebih khusus untuk pengiriman barang," kata Danrem.

Diperketatnya penjagaan di Bandara Sentani dan sejumlah bandara lainnya di Papua menyusul adanya oknum anggota TNI yang kedapatan membawa amunisi sebanyak 42 butir terdiri dari 40 butir munisi tajam dan 2 butir munisi hampa.

Diduga amunisi yang dibawa tersebut akan disalahgunakan dan motifnya masih dalam penyelidikan pihak Pomdam XVII/Cenderawasih.

Untuk mengketatkan pengamanan bandara tersebut, Danrem 172/PWY telah mendapatkan izin dari  Danlanud Silas Papare. 

"Izin yang diberikan ini bukan berarti kita mengambil alih tugas, namun pengamanan ini perlu sinergitas semua pihak baik dari TNI, Polri, Avsec dan semua pihak terkait," pungkasnya.

Danrem mengingatkan, selain penyelundupan senpi dan munisi juga ada barang lain yang menjadi prioritas yaitu miras dan narkoba.

"Kita jangan lengah, banyak kasus penangkapan terkait miras dan narkoba di wilayah Pegunungan Papua yang asalnya dari Kota Jayapura.

Untuk itu, saya tekankan apabila ada pelanggaran yang dilakukan baik oleh rekan sendiri jangan ada yang dilindungi, langsung tangkap dan serahkan ke pihak yang berwajib," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved