Breaking News

Berita Palembang

Narapidana Kabur dari Lapas, 5 Pegawai Lapas Lubuklinggau Diperiksa Kemenkumham Sumsel

Lima pegawai lapas Lubuklinggau diperiksa buntut dari kasus narapidana kabur dari Lapas. Mereka oknum pegawai itu juga diperiksa Polres Lubuklinggau.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Lima pegawai lapas Lubuklinggau diperiksa buntut dari kasus narapidana kabur dari Lapas. Mereka oknum pegawai itu juga diperiksa Polres Lubuklinggau. Hal ini diungkap Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau, Ika Prihadi Nusantara, Kamis (30/6/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Lima pegawai lapas Lubuklinggau diperiksa buntut dari kasus narapidana  kabur dari Lapas. Dua narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) coba melarikan diri, Minggu (26/6/2022).

Saat itu proses penangkapan salah satu narapidana kabur dari Lapas Lubuklinggau dilakukan di sawah, kejadiannya viral di media sosial.

Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau, Ika Prihadi Nusantara menegaskan, dalam setiap tindakan ada Standar Operasional Prosedur (SOP) termasuk melakukan pengamanan. Termasuk pada kasus narapidana kabur dari Lapas Lubuklinggau ini.

"Yang jelas ada SOP dan itu merupakan langkah kita bekerja, apabila ada pelanggaran pasti ada sanksinya," ungkapnya pada wartawan, Kamis (30/6/2022).

Ika menjelaskan, sampai dengan saat ini ada lima orang petugas Lapas Lubuklinggau yang diperiksa oleh Kanwil Kemenkumham Sumsel, khususnya mereka yang terlibat piket pada waktu peristiwa itu terjadi.

"Sekarang masih dalam pemeriksaan, prosesnya belum selesai, hingga saat ini masih terus berjalan," ujarnya.

Termasuk saat ini ada lima ada pegawai dilakukan pemanggilan oleh pihak Polres Lubuklinggau, karena dalam peristiwa ini sudah jadi isu dimasyarakat dan menjadi tanggung jawab Polres Lubuklinggau.

"Untuk mengetahui bagaimana situasi itu terjadi. Untuk itu kita mengapresiasi langkah Polres supaya jangan sampai terjadi kesimpang siuran informasi di masyarakat. Karena penggiringan opini yang tidak bagus," ungkapnya.

Ika menyebutkan, jumlah tahanan di Lapas kelas IIA Lubuklinggau saat ini jumlahnya 1.303 orang dan Ika percaya masyarakat yang ada di luar rasa keadilannya terjamin karena dijaga dengan baik oleh para petugas

"Masyarakat yang ada di dalam terbina dengan baik, masyarakat juga tenang, untuk itu masyarakat yang didalam butuh dukungan," ujarnya.

Idealnya masyarakat yang berada di Lapas ini hanya 400 orang, namun kenyataan dilapangan isinya 1.303 untuk hari ini.

"Napi sebanyak ini hanya dijaga enam orang perharinya dari jumlah seluruhnya 65 dan 24 ada dibagian regu," ungkapnya.

Selama pembinaan berlangsung masyarakat yang ada didalam dibina dengan baik, sejak pagi mereka dikeluarkan berjemur dan dilakukan pembinaan keterampilan.

"Napi yang didalam ini kita harapkan pulang punya keterampilan dan tidak lagi berpikiran mau jualan sabu lagi, dan masyarakat tidak menstigmanya negatif terus," ujarnya. 

Baca juga: Putra Gugup Lihat Polisi, Warga Muratara Simpan Serbuk Putih Diduga Sabu, Terjerat Kasus Narkotika

Sebelumnya, napi kabur dari Lapas Lubuklinggau. Kedua napi adalah Riki Risandi dan Didik Herliansyah. 

Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau, Ika Prihadi Nusantara menjelaskan sebelum kabur kedua napi ini sudah membaca situasi. Sesusah ikut apel dugaan mereka kembali lagi dan merencanakan kabur.

"Dugaan kabur karena beban moral karena satu tersangka itu tersandung tiga laporan polisi," ungkapnya.

Dalam pelariannya kedua pelaku ini memanjat plafon, lalu masuk kedalam plafon dan keluar di plafon dekat pintu logistik kemudian kabur melarikan diri.

"Satu orang berhasil ditangkap di depan Lapas, satunya ditangkap di persawahan oleh petugas kita dibantu oleh warga," ujarnya.

Ika pun membantah bila penangkapan satu tersangka dilakukan penembakan, satu tersangka yang diamankan di sawah itu hanya diamankan petugas.

"Jadi yang coba kabur itu dua orang bukan tiga, bukan juga ditembak tapi hanya diamankan," ungkapnya.

Pasca adanya kejadian ini pihaknya akan melakukan evaluasi pengamanan Lapas, pihaknya mengaku saat ini sangat kekurangan pegawai Lapas karena sudah tiga tahun terakhir tidak dapat tambahan pegawai.

"Kedepannya kita akan melakukan pemetaan pengamanan dan penjagaan, karena saat bertugas hanya ada enam orang, empat orang di bagian dalam dan bagian dua orang di bagian luar," ujarnya.

Dia pun sangat berharap dengan adanya kejadian ini mudah-mudahan Kanwil Sumatra Selatan (Sumsel) bisa membagi pegawai Lapas yang kelebihan di Sumsel ke Lapas Lubuklinggau.

"Jumlah napi kita 887 orang dan tahanan 418 orang, jumlah seluruhnya 1305 orang. Sementara yang jaga enam orang dua orang jaga diluar dan empat orang di dalam," ungkapnya. 

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved