Berita Palembang
Wakil Walikota Fitrianti Kunjungi Penderita Stunting di Palembang, Tercatat Ada 1.000 Anak
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda berkunjung ke rumah warga stunting di Palembang.
Penulis: Widya Tri Santi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda meninjau langsung ke rumah warga penderita stunting di Palembang.
Saat berkunjung ke rumah warga yang mengalami stunting di Palembang, Fitrianti juga memberi bantuan.
Tinjauan langsung tersebut di lokasi warga Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Sebrang Ulu I Palembang. Saat tinjauan langsung ke rumah warga yang mengalami stunting di Palembang, Fitrianti harus melalui jalan setapak yang berada di kawasan pinggir sungai yang terdapat banyak nya tumpukan sampah, Selasa (29/6/2022).
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, hari ini Pemkot Palembang dan Provinsi Sumsel memberi bantuan kepada warga di Kelurahan 2 Ulu, berupa makanan dan buah-buahan untuk anak-anak yang terkena stunting.
"Dengan adanya buahan dan makanan semoga nanti nya anak-anak stunting ini bisa tumbuh secara normal dan sehat," katanya yang didampingi Kepala BKKBN Sumsel.
Untuk di Kota Palembang yang berada di 18 kecamatan 170 Kelurahan kurang lebih ada 1.000 anak stunting.
"Tapi kami tidak tinggal diam melalui puskesmas, posyandu kita selalu memberikan pantauan dan pelayanan kesehatan dan pastikan anak-anak stunting ini diberi bantuan," ucapnya.
Untuk kecamatan, kelurahan, puskesmas, Posyandu dan keluarga-keluarga yang mengalami stunting segera melaporkan ke pemkot Palembang kalau memang ada ibu-ibu hamil yang berisiko stunting untuk segera lapor supaya nanti dari puskesmas bisa memberi bantuan.
"Jumlah 1.000 stunting di Kota Palembang, untuk usia 5 tahun baru mereka bisa dibebaskan dari stunting jadi untuk dibawah 5 tahun yang memang sudah terpantau stunting saat ini kita kontrol kondisi kesehatan semoga bisa hidup normal dan sehat," katanya.
Baca juga: Laskar Jenggolo Ngontel Sidoarjo-Palembang, Tempuh Jarak 1.600 Km Demi Fornas Sumsel
Secara rata-rata di Kecamatan Ilir Timur (IT) 3 ada 400 yang terkena stunting yang lainnya hanya berkisar 15 sampai 100 orang.
"Untuk persentase di Kota Palembang 1 persen itu menunjukan dari 1,6 juta jiwa hanya ada 1.000 stunting memang berarti persentase nya bisa 0,5-1 persen," jelasnya.
Upaya menurunkan resiko stunting ini bekerja sama dengan posyandu, BKKBN, terus memantau keluarga yang berisiko terkena stunting bisa dipulihkan sehingga pada saat dilahirkan semoga bisa lahir sehat dan normal anak-anaknya nanti.
Sementara itu, Kepala BKKBN Provinsi Sumsel Mediheryanto mengatakan, untuk di Provinsi Sumsel yang berisiko stunting terbanyak di Ogan Ilir (OI) yang terendah di Pagaralam.
"Di Palembang 15 persen hasil survei. Ada data pembanding itu dikelola dinas Kesehatan yang 1 persen itu data-data yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang," katanya.
Bisa saja antara 2 data ini ada selisih nya yaitu mungkin melalui survei yang tidak semua keluarga anak yang memiliki balita itu di data. Tapi jika dikelola Dinas Kesehatan semua anak balita di kota Palembang mudah-mudahan bisa terdata.
"BKKBN tidak mempunyai data stunting yang ada hanya data keluarga yang berisiko terkena stunting," tutupnya.