Buaya Muncul di OKU Timur

BKSDA Turunkan Tim Cek Buaya Muara OKU Timur, Imbau Warga Kurangi Aktivitas di Lokasi

Warga diminta jauhi lokasi kemunculan buaya di OKU Timur, BKSDA segera turunkan tim mengecek kemunculan buaya muara di tanggul irigasi.

TRIBUN SUMSEL/EDO PRAMADI
Sertu Wiwid Hartono menunjukan lokasi munculnya buaya muara di Tanggul Irigasi Desa Tebat Jaya, Patok Songo (Sembilan), Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sabtu (25/6/2022) (foto kiri). Penampakan buaya di tanggul irigasi. (foto kanan). 

Menurut Ujang, dengan beralih fungsinya itu kan perlu irigasi, kanal dan lain-lain, sehingga ruang hidup mereka jadi lebih sempit dan kemungkinan bertemu dengan manusia jadi lebih sering.

Untuk itu memang perlu upaya terus menerus untuk mengedukasi masyarakat agar menyadari hal tersebut. Sekali lagi karena perjumpaan dengan manusianya ada, sehingga terjadi seperti itu.

"Sebenarnya karakter buaya kalau habitatnya cukup dia cukup di situ saja. Selain habitat hidup makan, juga perlu area yang cukup untuk bergerak. Lintasannya buaya ini 10 km, terutama untuk yang jantan," ungkapnya.

Menurut Ujang di Sumsel ada dua jenis buaya yaitu buaya muara dan buaya senyulong. Untuk buaya muara lebih lebar dan besar, sehingga dikenal bisa memangsa makhluk hidup. Kalau buaya senyulong mocongnya lebih panjang.

"Buaya muara jangan terjebak namanya, karena buaya muara ini bisa hidup di air asin dan tawar. Diberi nama itu karena sudah banyak kejadian yang memakan korban manusia," katanya

Lalu untuk peta sebaran habitat buaya di Provinsi Sumsel ada di tujuh Kabupaten/Kota yaitu Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, Empat Lawang, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Palembang. Bukan berarti di Kabupaten/Kota lain tidak ada, ada tapi jarang.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved