Liputan Khusus Tribun Sumsel
LIPSUS:Waspada Tapi Tak Perlu Panik, Pemerintah Warning Varian Baru Covid-19 Omicron BA4 dan BA5 (1)
Pemerintah kini mulai memperhatikan kembali munculnya sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang belakangan ini ditemukan masuk ke Indonesia.
Jangan Lupa Tetap Bahagia
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah kini mulai memperhatikan kembali munculnya sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang belakangan ini ditemukan masuk ke Indonesia. Sub varian ini disinyalir memiliki sifat lebih parah dibandingkan varian Omicron.
Dengan adanya sub varian yang baru membuat PR pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota bertambah agar jangan sampai sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak masuk ke Palembang.
Belum lagi bakal ada wacana vaksin dosis 4 yang rencananya dilakukan untuk mencegah sub varian Omicron BA4 dan BA5 masuk ke dalam tubuh.
Menanggapi hal ini, Tri salah satu warga Jl Kancil Putih mengatakan bahwa untuk saat ini wacana vaksin keempat belum diperlukan dan harus dipertimbangkan dengan matang terlebih dulu.
Sebab masyarakat sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sampai tiga kali.
"Ya untuk dosis keempat sebaiknya dipikirkan dulu tidak usah buru-buru kasih dosis vaksin keempat karena pasti banyak masyarakat yang belum siap. Dosis ketiga saja masih ada yang belum, " ungkap Tri saat dijumpai.
Ia sendiri mengaku baru dua kali divaksin Covid-19 dan belum menerima dosis ketiga (booster).
"Saya saja belum dosis ketiga, apalagi kalau yang keempat, " ujarnya.
Kendati demikian, Pemerintah diharapkan mampu mencari solusi lain dan berupaya keras agar sub varian Omicron BA4 dan BA5 tidak sampai ke Sumsel.
"Baru-baru ini kita sudah bisa hidup normal seperti dulu lagi. Sebaiknya diupayakan cara lain dulu agar sub varian ini tidak sampai masuk ke Palembang atau Sumsel, " ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ayu warga Plaju, menurutnya ia belum terlalu mengetahui bagaimana sub varian Omicron BA4 dan BA5 ini menyerang tubuh manusia. Sehingga butuh analisa dan informasi yang lebih banyak.
"Baru tau kalau ada sub varian lagi. Kita kan belum tahu virusnya seperti apa bagaimana penanganan dan pencegahan kalau bisa jangan langsung terapkan vaksin lagi, " katanya.
Menurutnya asal protokol kesehatan dan selalu waspada ketika bepergian ke luar kota dam bertemu orang dari luar kota merupakan salah satu cara agar terhindar dari resiko terpapar sub varian Omicron BA4 dan BA5.
"Asal kita pandai jaga prokes tidak sembarangan kalau ketemu orang baru pulang dari luar kota dan bepergian semoga saja tidak masuk Palembang, " katanya.
Khaidir warga 26 Ilir menambahkan jika dirinya juga belum siap bila seandainya vaksin keempat diberlakukan untuk mencegah masyarakat terpapar Sub Varian Omicron BA4 dan BA5.
"Belum siap kalau memang mau dimulai lagi vaksinasi dosis keempat. Kemarin-kemarin kan sudah sampai tiga dosis, " katanya.
Capaian Booster Rendah
Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa hari ini mengalami peningkatan, kalau sebelumnya pada 15 Juni ada penambahan dua kasus baru, maka pada 16 Juni ada penambahan empat kasus baru dan pada 17 Juni ada penambahan enam kasus baru.
"Adanya penambahan ini tetap kita waspada, tapi tidak perlu panik dan tetap terapkan protokol kesehatan (Prokes)," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, Sabtu (18/6).
Menurutnya, selain tetap menerapkan Prokes juga terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan perkuat daya tahan tubuh agar imunitas tetap terjaga. Jangan lupa bahagia, supaya tetap sehat dan kuat.
"Lebih penting lagi dukung vaksinasi, lengkapi vaksin yang ada dengan harapan terbentuk herd immunity. Untuk yang belum vaksin segera vaksin secara lengkap sesuai aturannya," imbauan
Menurutnya, untuk booster juga perlu dikejar karena capainnya masih rendah, baru 15,57 persen. Vaksin booster dapat diperoleh tiga bulan setelah dosis kedua.
Sedangkan terkait munculnya subvarian baru Covid-19, yakni omicron BA.4 dan BA.5 dan adanya wacana akan dilakukan vaksinasi ke empat menurutnya, Covid-19 memang masih ada dan akan tetap ada untuk itu tetap jaga imunitas.
"Terkait wacana vaksin ke empat belum mendapatkan informasi hal tersebut. Namun jika demikian kita mendukung kebijakan pemerintah," katanya
Sementara itu Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, apapun variannya pencegahannya tetap menerapkan Prokes dan tingkatkan imunitas.
"Yang belum vaksin dilengkapi vaksinnya. Lalu jaga imunitas dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi," katanya
Yusri mengatakan, Prokes 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun masih relevan digunakan saat ini. Sebab karakteristik virus ini menularnya melalui pernapasan, jadi tetaplah terapkan Prokes.
Sedangkan Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan menambahkan, adanya penambahan empat kasus di dapat pada saat masyarakat melakukan pengobatan di rumah sakit.
"Setelah dilakukan screening ditemukan empat orang yang dinyatakan positif Covid-19. Untuk di Palembang sejauh ini belum ada ditemukan BA.4 maupun BA.5," katanya
Berdasarkan data yang ada total kasus aktif di Sumsel masih ada 31 kasus.
Secara total di Sumsel ada 80.519 kasus Covid-19, yang sembuh 77.144 orang, yang meninggal 3.344 orang dan yang masih aktif 31 orang.
Rinciannya, di Palembang ada 24 kasus aktif, kemudian Prabumulih ada satu kasus aktif, Muara Enim juga ada satu kasus aktif, Ogan Ilir ada dua kasus aktif, Musi Rawas ada satu kasus aktif dan Banyuasin ada dua kasus aktif.
"Untuk di Sumsel sudah ada zona hijau yaitu ada di Lahat dan Lubuklinggau, sedangkan 15 Kabupaten/Kota yang lainnya masih zona kuning," katanya
Sedangkan untuk keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang ada di Sumsel hanya 2 persen, dan BOR kota Palembang 5 persen.
Untuk capaian vaksinasi sudah 83,73 persen untuk dosis pertama dari target 7,2 juta dan capaian vaksinasi untuk dosis kedua 66,80 persen. Sedangkan dosis ketiga atau booster baru 15,57 persen.
Berdasarkan data yang ada, untuk rincian capaian vaksinasi Covid-19 di Sumsel dari target 7.202.758 orang, yang sudah 6.030.687 atau 83,73
persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 66,80 persen atau 4.811.632 orang yang sudah divaksin.
Capaian vaksinasi SDM Kesehatan sudah lebih dari 100 persen, lalu pelayanan publik sudah lebih dari 100 persen dan untuk lansia sudah 74,67 persen atau 445.804 dari target 597.071. Vaksinasi anak-anak 759.994 atau 84,48 persen, dari target 899.662.
Kemudian untuk remaja yang sudah divaksin 814.288 orang atau baru 96,17 persen dari target 846.683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 3.407.510 atau 77,96 persen dari target 4.370.858. (cr19/nda)
Baca berita lainnya langsung dari google news.