Fakta Erayani 'Niat' Bunuh NA, Paksa Berenang di Sungai Lematang Deras, Allah Melindungi Saya

Diketahui kasus pernikahan Erayani mengaku bernama Ahnaf Arrarif dengan NA membuat geger media sosial. Erayani ternyata seorang wanita menipu NA dan

Editor: Moch Krisna
Kolase Twitter Fashiokustyle
Fakta Baru Ahnaf Arrarif Alias Erayani Diduga Niat Membunuh NA Wanita Asal Jambi, Diminta Berenang di Sungai Lematang Deras 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Fakta baru terkuak kasus Ahnaf Arrarif alias Erayani pria jadi jadian menipu NA wanita asal Jambi.

Diketahui kasus pernikahan Eriyani mengaku bernama Ahnaf Arrarif dengan NA membuat geger media sosial.

Erayani ternyata seorang wanita menipu NA dan keluarganya setelah melakukan pernikahan siri.

Gelagat aneh Erayani akhirnya mulai dikuak setelah pernikahan berjalan 10 Bulan.

Baca juga: Kronologi Ahnaf Arrafif Alias Eriyani Pria Jadi Jadian Tipu Wanita di Jambi, Ngaku Orang Lahat

Kini fakta terbaru diungkap NA selaku korban ternyata sempat ingin dihabisi nyawa Eriyani.

Dilansir dari akun twitternya @fashionkustyle, NA menyebut Erayani menyuruhnya berenang di air sungai lematang yang deras.

"Baru sadar bahwa pelaku hendak menghilangkan nyawa saya. Lalu pd tgl 1 januari 2022 pelaku menyuruh saya mandi di aliran sungai lematang. Pada saat itu saya menurut saja. Lagi lagi allah masih melindungi saya, waktu itu saya mendengar pelaku mendapat telpon utk menyuruh saya maju," tulis NA di akun Twitternya 

Fakta Eriyani Niat Membunuh NA
Fakta Eriyani Niat Membunuh NA, Heboh Wanita Dijambi Ditipu Suami Ternyata Perempuan

Lebih Jauh NA mengatakan, padahal dirinya diketahui tidak bisa berenang tetapi dipaksa ke aliran sungai lebih dalam.

NA menduga jika Erayani hendak membuatnya hanyut terbawa aliran arus sungai Lematang deras

"Kealiran sungai yg lebih dalam. Note, saya tdk bisa berenang. Pd saat itu saya pegang tangan pelaku dg kencang agar saya tdk hanyut terbawa arus. Jujur sya ada bukti video namun tdk bisa di upload disini. Setelah itu saya dikurung selama 4bln dirumah temannya tanpa boleh," tulisnya.

Sebelumnya, Kedok Eriyani pria jadi jadian akhirnya terbongkar setelah keluarga NA terutama ibu kandungan curiga dengan gelagat menantunya.

Ibu NA kerap melihat suami anaknya mandi tanpa melepas baju.

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 Juni 2022: Ricky jadi Tersangka Buronan Polisi, Elsa Ikut Terlibat?

Melihat gelagat tersebut, ibu NA meminta terdakwa untuk membuka bajunya ketika mandi.

Saat itulah baru disadari bahwa suami NA ternyata seorang wanita.

Saat identitas suaminya terkuak, NA penasaran dengan identitas wanita yang menyamar sebagai pria untuk menikahinya.

Inilah Eriyani pria jadi jadian tipu wanita di Jambi, Ajak Menikah dan Peloroti Harta
Inilah Erayani pria jadi jadian tipu wanita di Jambi, Ajak Menikah dan Peloroti Harta

Ia menduga bahwa suaminya itu bukan seorang dokter bedah syaraf sungguhan lulusan New York, seperti pengakuannya.

"Saya tahunya dia mengaku bahwa dia seorang dokter spesialis bedah syaraf dan pengusaha batu bara dan lulusan luar negeri, tepatnya New York," ujar NA

"Akan tetapi saya pernah cek untuk statusnya tetapi tidak ada dalam daftar," sambungnya.

Atas perbuatannya, suami Nur didakwa dan diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 93 jo Pasal 28 ayat (7) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Berikut 4 fakta istri ditipu suami yang ternyata wanita di Jambi, sebagaimana dikutip Tribunnews dari Tribun Jambi dan Kompas.com:

1. Kenal Lewat Aplikasi Kencan

Perkenalan keduanya berawal melalui aplikasi kencan.

Setelah itu, komunikasi antara NA dan Er, yang mengaku sebagai AA, kian intens.

Pelaku kemudian mendatangi kediaman korban.

Pertama kali bertemu, korban tidak curiga karena Er berpenampilan seperti laki-laki, begitu juga suaranya.

Mereka akhirnya menikah siri pada Juli 2021 lalu.

"Saya kenal sejak bulan Mei tahun lalu, pernah nikah tanpa melalui KUA (nikah siri)," kata NA, Selasa.

Pernikahan siri itu dilakukan setelah korban mengaku ibunya meninggal dunia karena Covid-19.

Padahal, ibu pelaku masih hidup dan tinggal di Lahat.

Baca juga: Aku gak Nyusahin Kamu, Fuji Adik Bibi saat Diminta Tunjukkan Karya Ketimbang Bergaya

Awalnya, NA menghendaki pernikahan resmi.

Namun, Er beralasan pembaruan KTP di dinas terkait belum selesai karena pindah agama.

Permintaan Er untuk menikah siri juga didukung paman korban yang mendesak agar segera menikah.

2. Ngaku Dokter Lulusan New York

Kepada NA, Er mengaku sebagai dokter spesialis syaraf lulusan New York.

"Saya tahunya diaa seorang spesialis bedah syaraf dan pengusaha batu bara dan lulusan lua negeri, tepatnya New York."

"Akan tetapi saya pernah cek untuk statusnya tetapi tidak ada dalam daftar," ungkap NA.

NA mengaku pernah mengeluarkan uang senilai Rp 30 juta lebih untuk kebutuhan pribadi Er.

3. Malam Pertama Ditutup Kain

Sebenarnya kejanggalan mulai muncul saat malam pertama.

Saat berhubungan intim, Er selalu menutup mata NA dengan kain.

Lantaran matanya tertutup, NA tidak bisa melihat seluruh tubuh suaminya itu.

"Saya telah berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi saya tidak tahu bahwa yang saya tiduri itu adalah seorang perempuan."

"Mata saya ditutup pakai pashmina," beber NA.

Bahkan, sehari-hari saat keluar dari kamar mandi, Er selalu berpakaian lengkap.

4. Terbongkar dari Kecurigaan Ibu Korban

Kasus ini terbongkar setelah ibu korban mencurigai gelagat menantunya.

Pelaku yang mengaku sebagai dokter kerap meminta sejumlah uang dengan alasan untuk membeli obat ayah korban.

"Pernah minta Rp 50 juta, terus emas sampai saya jual dan tabungan saya juga saya kasih, sampai total Rp 300 juta dan itu katanya buat perawatan ayah saya," ucap korban.

Namun, beberapa bulan tinggal satu rumah di Jambi, korban tidak melihat obat-obatan yang diberikan kepada ayahnya.

Hal itu membuat ibu korban mulai curiga.

Apalagi pelaku hanya di rumah saja dan tidak pernah seperti layaknya seorang dokter.

Ditambah lagi, pelaku tidak kunjung memberikan identitasnya.

Sikap curiga ibu korban membuat pelaku risih.

Karena itu, pelaku menuduh ibu korban berprasangka buruk pada dirinya.

Pelaku kemudian membawa pergi korban ke lahat.

Di Lahat, korban diajak tinggal di rumah keluarga dan teman pelaku selama empat bulan.

Korban juga dikurung di dalam kamar dan menyebut korban sedang diguna-guna oleh ibunya.

Karena khawatir dengan anaknya yang dibawa pelaku, ibu korban akhirnya melapor ke polisi.

(*)

Baca Berita Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved