Berita Musi Rawas
Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Sapi di Musi Rawas Diberi Ramuan ini
Mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK), Peternak Sapi di Musi Rawas memberikan ramuan tradisional kepada hewan ternak mereka.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - Di Kabupaten Musi Rawas ditemukan ada enam kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menimpa ternak sapi milik masyarakat.
Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan sampel yang dikirimkan ke laboratorium Balai Veteriner Lampung.
"Untuk di Musi Rawas sendiri memang ada enam ternak masyarakat yang dinyatakan positif (PMK). Untuk menentukan positif atau negatif, tentu harus melalui pemeriksaan sampel dan kita sudah kirimkan sampel ke labor Balai Veteriner di Lampung. Yang kita kirim tempo hari ada tujuh sampel, dimana kaluar hasilnya ada enam diantaranya dinyatakan positif dan satu sampel negatif," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas, Zuhri Syawal, Rabu (15/6/2022).
Dikatakan, untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku yang menimpa ternak masyarakat, pihaknya melakukan berbagai upaya.
Mulai dari memberdayakan peternak, melakukan penyemprotan dengan desinfektan, dengan bayclean dan berbagai upaya lainnya.
Selain itu katanya, peternak juga punya cara atau inovasi sendiri untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku.
Seperti menggunakan ramuan tradisional, antara lain memberikan telur, madu dan gula merah kepada ternak.
"Peternak ini punya inovasi sendiri, seperti pakai telur, madu, gula merah untuk diberikan kepada ternak. Ini untuk penguatan atau imunitaas tubuh, dan alhamdulillah hasilnya cukup bagus," katanya.
Dikatakan, penyakit mulut dan kuku ini pernah muncul pada tahun 1980-an di Indonesia.
Dan pada tahun 1986, Indonesia berhasil mengatasi PMK dengan cara vaksin massal.
Baca juga: Tewaskan Warga Saat Mengamuk, ODGJ di Musi Rawas Tewas Diamuk Massa, Ini Kronologinya
Kemudian pada tahin 1990-an, ada semacam pengakuan dari dewan kesehatan internasional, bahwa Indonesia sudah bebas dari PMK.
"Karena sudah dinyatakan bebas dari PMK, maka vaksinnya tidak diproduksi lagi. Dan baru sekarang, setelah 32 tahun, PMK muncul lagi. Maka sekarang pemerintah sedang membuat vaksin untuk PMK.
"Mungkin yang jadi prioritas untuk wilayah Aceh dan Jatim ya. Karena awalnya di Indonesia, kemunculannya dari wilayah tersebut," katanya. (SP/AHMAD FAROZI)
