Proses Pemakaman Eril
Tak Pernah Ketemu Eril, Ibu Ini Rela Jam 6 Pagi Datang Demi Ikut Mensholatkan : Dia Anak Baik
Duka mendalam dirasakan warga bandung dan Jawa Barat atas meninggalnya Emmeril Khan Mumtadz putra Ridwan Kamil.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Duka mendalam dirasakan warga bandung dan Jawa Barat atas meninggalnya Emmeril Khan Mumtadz putra Ridwan Kamil.
Salah satunya Nurjanah warga Bandung yang rela mendatangi rumah Pakuan selaku rumah dinas Gubernur untuk menyampaikan duka.
Memakai hijab hitam, Nurjanah mengaku memang belum pernah bertemu Eril sekalipun.
"Saya datang dari jam 6 pagi, cuma ingin ikut mensholatkan dan mendoakan almarhum biar khusnul Khotimah, dibuka pintu surga dan dilapangkan kuburnya, "ujarnya sembari menangis, senin (13/6/2022) mengutip dari Live Metrotv
Lebih Jauh Nurjanah mengatakan, sosok Eril diketahui merupakan pemuda baik dan sholeh.
" Saya tahu dia ikut jabar bergerak, dia anak yang baik," terangnya.

Dirinya berharap Ridwan Kamil dan Atalia dikuatkan atas musibah yang terjadi.
Sebelumnya, Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz dimakamkan pagi ini, senin (13/6/2022) di Cimaung.
Ribuan orang ikut menghantarkan Eril menuju ke pemakaman terakhirnya.
Adapun momen pilu kembali terlihat saat sang adik bungsu Arkana Aidan Misbach dipeluk Ridwan Kamil dan Atalia Praratya saat iringan jenazah akan berangkat
Terlihat wajah Ridwan Kamil dan Atalia terlihat tegar dan kuat dengan musibah yang terjadi.
Sesekali Ridwan Kamil melemparkan senyum ke masyarakat yang hadir dan ikut menghantarkan Eril ke pemakaman.

Sementara itu, mengutip Tribunjabar, Warga antusias datang ke pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz di Cimaung, Kabupaten Bandung, meski tak diperbolehkan masuk lokasi, Senin (13/6/2022).
Mereka rela datang ke lokasi pemakaman subuh.
Warga juga rela menunggu hingga siang karena sekarang yang diizinkan masuk masih dibatasi.
Seperti halnya warga Baleendah, Imas Siti Solehah (43).
Ia mengaku datang setelah salat Shubuh, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Ingin melihat langsung, melayat, sedih dan turut bela sungkawa. Ingin bisa melihat dan mendoakan secara langsung," ujar Imas, saat menunggu di depan lokasi pemakaman.
Imas mengaku akan terus menunggu hingga bisa diperbolehkan masuk ke wilayah pemakaman.
"Meski sampai siang juga tak apa, saya akan terus menunggu," kata Imas.
Ia akan sabar menunggu, ingin mendoakan secara langsung.
"Kami turut berbela sungkawa, bahkan saat tahu informasi ini (tengelamnya Eril), saya nangis ikut sedih," ujar Ade, yang matanya terlihat berkaca-kaca.
Ade mengaku, tahu Eril dimakamkan di Cimaung melihat dari televisi dan media.
"Makanya saya ke sini, memang sekarang tak boleh masuk, tapi saya akan menunggu, meski sampai siang nanti," ucapnya.
Sejak subuh, warga sudah mulai berdatangan.
(*)