Idul Fitri 2022

Niat Qurban Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain (Keluarga) Lengkap Arab Latin dan Artinya

Bacaan niat qurban Idul Adha 2022 untuk Diri Sendiri dan Orang Lain (Keluarga) Lengkap Arab Latin dan Artinya

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel
Niat Qurban Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain (Keluarga) Lengkap Arab Latin dan Artinya 

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berqurban dengan dua domba gemuk yang bertanduk, salah satunya untuk diri beliau dan keluarganya dan yang lain untuk orang-orang yang tidak berqurban dari umatnya”(HR. Ibnu Majah no.3122)

Sebulan jelang Hari Raya Idul Adha permintaan sapi untuk kurban di Empat Lawang masih sepi, Jumat (27/5/2022).
Sebulan jelang Hari Raya Idul Adha permintaan sapi untuk kurban di Empat Lawang masih sepi, Jumat (27/5/2022). (TRIBUN SUMSEL/SAHRI ROMADHON)

Selain Rasulullah, amalan ini juga dipraktikan oleh para sahabat Nabi yang melaksanakan kurban untuk dirinya dan keluarganya.

Mereka memakan sebagian daging kurban kemudian selebihnya mereka berikan kepada orang lain atau yang lebih membutuhkan.

Al-Quran tidak menjelaskan tentang larangan berkurban untuk orang lain, apalagi untuk keluarga sendiri.

Jika ingin berkurban termasuk untuk orang tua, suami, istri atau saudara kita, sangat dibolehkan tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada mereka.

Tentu hal ini seperti yang sudah Rasulullah SAW ajarkan ketika hendak berkurban atas nama istri-istrinya tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.

Diriwayatkan dalam hadist Imam Bukhari dari Sayidah Aisyah, dia berkisah;

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرِفَ ، قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهْىَ تَبْكِى فَقَالَ : مَا لَكِ أَنَفِسْتِ . قَالَتْ نَعَمْ قَالَ : إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَاقْضِى مَا يَقْضِى الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ . فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ ، فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالُوا ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ أَزْوَاجِهِ بِالْبَقَرِ

Artinya:

“Nabi Saw. pernah menemui Sayidah Aisyah di Sarif sebelum masuk Mekkah dan ketika itu Sayidah Aisyah sedang menangis. Kemudian Nabi Saw. bertanya, ‘Kenapa? Apakah engkau sedang haid?.’ Sayidah Aisyah menjawab; ‘Iya’. Beliau pun bersabda, ‘Ini adalah ketetapan Allah bagi para wanita. Tunaikanlah manasik sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang berhaji namun jangan thawaf di Ka’bah.’Tatkala kami di Mina, saya didatangkan daging sapi. Saya pun berkata, ‘Apa ini?.’ Mereka (para sahabat) menjawab, ‘Rasulullah Saw. melakukan udhiyah (berkurban) atas nama istri-istrinya dengan sapi.”

Jika berkurban atas nama keluarga sangat dibolehkan tanpa harus meminta izin.

Beda halnya jika niat kurban atas nama bukan untuk keluarganya atau orang lain. Perlu mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum melaksanakan berkurban.

Jika ia mengizinkan, maka boleh berkurban untuknya atau atas namanya.

Lain halnya, jika tidak diizinkan maka berkurban sangat dilarang tanpa persetujuan.

Hal ini sebagaimana riwayat Syaikh Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya Alfiqhul Islami wa Adillatuhu berikut :

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved