Beroperasi Mulai 1 Juli, Ini Fasilitas Angkutan Umum Feeder Penumpang LRT Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Angkutan umum Feeder LRT Palembang segera beroperasi dilengkapi fasilitas CCTV yang terpantau dari pihak pengelola dan Dinas Perhubungan Kota Palembang.

Angkutan Feeder LRT Palembang seperti angkot pada umumnya akan tetapi ini angkutan yang modern, dan segera beroperasi pada 1 Juli 2022 nanti.

"Dikarenakan ada fasilitas yang memadai seperti AC, CCTV, GPS jadi untuk masyarakat umum yang menggunakan angkutan ini jadi merasa lebih aman," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Afrizal

Afrizal melanjutkan, terutama untuk ibu-ibu yang mau menitipkan anaknya untuk pergi ke sekolah menggunakan angkutan ini jadi merasa aman.

"Karena sopirnya tidak merokok, tidak membuka jendela, dan tidak stop di sembarang tempat itu semuanya terpantau dari CCTV yang terpantau dari pengelola dan dari dishub juga," katanya saat di konfirmasi, Jumat (10/6/2022).

Ia menuturkan angkutan modern ini berkapasitas sebanyak 9 penumpang dan satu sopir, sama seperti angkot yang lain.

Untuk sementara ini masyarakat bisa menggunakan itu dengan cara gratis.

"Gratis ini tidak tau sampai kapan, tergantung adanya dana dari pusat. Untuk nanti jika tidak gratis lagi, belum tau bagaimana sistem mekanisme pembayaran," katanya.

Sekarang ini sudah ada 29 angkutan umum modern di kota Palembang dengan dua rute/trayek.

Dia mengatakan nantinya angkutan umum ini akan dioperasikan pada dua rute yakni Asrama Haji – Sematang Borang via Jalan Noerdin Panji dan Perumnas Talang Kelapa Asrama Haji Talang Buruk via Kolonel H Burlian. 

"Karena di Palembang ada 17 rute, untuk sementara ini ada dua rute," ucapnya.

Baca juga: Kakak Beradik di Palembang Kompak Jadi Begal, Adik 9 Kali Beraksi, Kakak 15 Kali

Sementara itu untuk rekrutmen sopir angkutan modern ini bisa sekali untuk para sopir angkutan konvensional karena ini untuk masyarakat juga.

Jika mau daftar silahkan hubungi pihak pengelola angkutan modern itu.

"Langsung saja hubungi pihak pronder angkutan itu karena bukan kami (Dishub Kota Palembang) yang mengelolanya," tutupnya.