Berita Viral
USULAN Biksu Asal Magelang Soal Tarif Masuk Borobudur, Sebut Tak Usah Ada Tiket Premium, Tapi
Biksu Sri Pannyavaro Mahathera menaggapi kebijakan kenaikan tarif tersebut dianggap tak layak menetapkan harga yang sangat mahal kepada masyarakat.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Wacana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur yang meroket menjadi Rp750 Ribu terus menuai kontroversi dari berbagai pihak.
Melalui akun Instagramnya pada Sabtu (4/6/2022), Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp1,45 juta untuk wisatawan asing.
Pernyataan Luhut terkait kenaikan harga masuk Candi Borobudur ini pun membuat sejumlah tokoh angkat suara, salah satunya Kepala Wihara Mendut Biksu Sri Pannyavaro Mahathera.
Biksu Sri Pannyavaro Mahathera menaggapi kebijakan kenaikan tarif tersebut dianggap tak layak menetapkan harga yang sangat mahal kepada masyarakat.
Peringatan keras dari Biksu Sri Pannyavaro Mahathera diunggah akun instagram @Rumpi_gosip pada Kamis, (9/6/2022).
Baca juga: Aku Sampai Terlempar, Marissya Icha Ngaku Trauma jadi Korban KDRT, Aib Mantan Suami Terbongkar
Ia pun menerangkan kembali bahwa tujuan awal didirikan candi Borobudur itu bukan untuk sebagai tempat wisata.
"Wong Borobudur itu didirikan dulu itu juga bukan untuk tempat wisata, Raja-raja Syailendra dan rakyatnya gotong royong dengan penuh rasa bhakti," ungkap Kepala Wihara Mendut Biksu Sri Pannyavaro Mahathera.
Ia pun menceritakan bahwasanya dahulu kala Raja kerajaan Syailendra bersama rakyatnya gotong-royong selama dua generasi membangun Candi Borobudur penuh rasa bakti dan iman yang kuat.
Lalu, Pannyavaro mengingatkan jika pada dasarnya Candi Borobudur bukankah tempat untuk berekreasi, melainkan tempat peribadatan.
"Itu bukan mendirikan bukan untuk tempat rekreasi, tempat wisata, bukan," tegasnya.
Baca juga: Beredar Lagi Video Iis Dahlia dan Mayang Sari Terciduk Bungkus Sisa Makanan, Padahal Dikenal Tajir
Pannyavaro menegaskan bahwa bangunan candi Borobudur memiliki kelebihan tersendiri dari candi-candi yang ada di negara lain.
"Dan langgam Borobudur, ukirannya itu tidak sama dengan di India, di negara lain, mboten sami," ungkapnya.
"Itu unik Borobudur, itu untuk kepentingan ibadah, bukan untuk tempat rekreasi," tegasnya sekali lagi.
Lebih lanjut, candi borobudur ini diakuinya tak bisa dijual dengan semahal apapun harga.