Berita OKI
Gulo Puan dan Jejuluk OKI Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2021
Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali menerima 2 sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2021 yakni Gulo Puan dan Jejuluk.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Patut berbangga, Kabupaten Ogan Komering Ilir kembali menerima 2 sertifikat penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2021.
Penetapan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda ini telah di lakukan pada tanggal 7 Desember 2021 dan diserahkan pada saat kegiatan penutupan Pekan Kebudayaan Daerah di Taman Kerajaan Sriwijaya kota Palembang, Jumat (3/62022) kemarin.
Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan OKI, Ahmadin Ilyas sertifikat telah diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan.
"Pertama makanan tradisional yang terbuat dari susu kerbau rawa yang dicampur dengan gula dan diproses hingga mengkristal, gulo puan berasal dari Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (4/6/2022) siang.
Selanjutnya jejuluk dalam Bahasa Komering atau Bahasa Indonesia pemberian gelar, disalah satu rangkaian prosesi pemberian gelar adat untuk suku keturunan Kumoring (Sumatera Selatan) ketika yang bersangkutan melangsungkan pernikahan.
"Dalam Bahasa Kumoring pernikahan lebih dikenal dengan istilah 'Cakak Butakat' pemberian gelar ini adalah sebagai bentuk penghargaan bagi pasangan yang baru menikah dan biasanya pemberian gelar diserahkan kepada tetua adat dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan kedua orang tua calon mempelai," tambahnya.
Baca juga: Pria Paruh Baya Gerayangi Wanita Pemilik Warung, Korban Dipeluk dan Dicium, Kasus Asusila di Lahat
Dengan ditetapkannya gulo puan dan jejuluk sebagai warisan budaya tak benda Indonesia maka bertambah pula pengakuan dari pemerintah pusat.
"Sebelumnya sudah ada warisan tak benda yaitu midang, tikar purun, tari penguton, adat perkawinan mabang handak dan lelang lebak lebung," kata Ahmadin.
Ke depan pihaknya akan terus melestarikan identitas, jati diri dan kekayaan budaya yang dimiliki Ogan Komering Ilir dengan cara mengadakan pelatihan dan juga workshop tentang warisan budaya tak benda.
"Memperkenalkan warisan budaya tak benda melalui media sosial, mengadakan pagelaran yang berkaitan dengan warisan budaya tak benda indonesia," pungkasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.