Berita Lahat

Berawal Beli Satu Sapi, Penyakit Mulut dan Kuku Jangkiti 50 Sapi di Lahat

Terdata 79 ekor Sapi di Kabupaten lahat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

SRIPOKU/EHDI
Anggota Kodim 0405 Lahat dan Anggota Polres Lahat saat melakukan penyemprotan kandang sapi di Lahat. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT- Kekhawatiran peternak di Kabupaten Lahat akan adanya serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap ternak akhirnya terjadi. 

Saat ini,  puluhan hewan ternak sapi di Lahat terdeteksi alami PMK.  

Hal ini seperti dialami peternak sapi di Desa Geramat, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Ahlan (53) sangat khawatir dengan apa yang terjadi pad hewan ternaknya. 

Dirinya sendiri berharap,  pemerintah secepatnya memberikan pelayanan pengobatan pada sapi-sapi yang ada di Desa Geramat khususnya.

Jika tidak akan menyebabkan penyebaran lebih banyak lagi ke sapi lainnya.

"Kami khawatir bila tidak ditanggulangi secepatnya, bisa bahaya," jelasnya

Sementara, Kepala Desa Geramat, Agustian membenarkan, bahwa ada beberapa sapi di desa yang terkena penyakit.

Bahkan ciri cirinya menyerupai PMK, namun untuk data seluruhnya ia belum mendapatkan data keseluruhan, seberapa banyak sapi yang terkena diduga penyakit tersebut.

"Kami akan data dulu. Dan menurut informasi yang di dapat dari peternak, hewan ternak sapi ini datang dari Lampung,"ujarnya.  

Terpisah, Kepala TPH dan Nakan Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Keswan, drh Astin Tri Saputra, mengungkapkan saat ini hewan ternak sapi yang positif terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lahat sebanyak 79 ekor.

"79 ekor sapi yang positif PMK tersebut tersebar di Desa Geramat, Kecamatan Mulak Ulu sebanyak 50 ekor, Desa Muara Siban, Kecamatan Pulau Pinang tercatat 14 ekor dan rumah potong hewan (RPH) terpantau 7 ekor sapi," ungkapnya, Kamis (2/6/2022). 

Ditambahkanya, penularan di Desa Geramat terjadi akibat pemilik ternak membeli satu ekor dari daerah terjangkit PMK, kemudian dilepas secara liar dan berkumpul dengan hewan yang sehat.

"Nah, awalnya memang hanya enam, setelah seminggu menyebar dan naik hingga mencapai 50 ekor sapi, dan ketika ke lapangan hewan tersebut belum ada yang mati. Sedangkan enam lagi sudah dilakukan pengobatan dengan memberikan asupan makanan berbentuk cair campuran telur ayam, asam, gula merah, temulawak, jahe, kunyit, sedangkan kukunya terus diobati," papar Astin Tri Saputra.

Astin menambahkan, untuk di Muara Siban, pihaknya telah menyuntikkan antibiotik dan pengobatan secara herbal.

"Untuk yang terinfeksi PMK, penyembuhannya selama 30 hari, hanya saja, 14 hari mayoritas hewan ternak sudah mau kembali makan rumput," jelasnya.

Ditambahkanya, PMK ini umumnya tidak menular kepada manusia, hanya saja, apabila ingin mengkonsumsi daging yang telah dipotong jangan dicuci, melainkan langsung direbus hingga mendidih atau dimasukkan ke dalam freezer.

"Kalau bisa hindari dahulu, bagian kepala, kuku dan jeroan," pintanya.

Sementara,  Wakil Ketua I DPRD Lahat, Gaharu SE MM mengatakan, penyebaran virus PMK pada hewan ternak dinilai sangatlah cepat yakni melalui udara.

Para peternak diminta selalu was-was. Karena saat ini, PMK sudah terdeteksi di beberapa daerah di Sumsel.

"Mengingat wabah ini sekarang sudah menjangkit sapi, kerbau dan kambing milik peternak di beberapa daerah di Indonesia, peternak dan dinas teknis lakukan upaya antisipasi, agar sementara hewan ternak tidak di datangkan dari luar daerah Kabupaten Lahat,"tegasnya.  

Baca juga: BKSDA Lahat Pasang 15 Kamera Trap Pantau Pergerakan Harimau Sumatera, Ditemukan Jejak Harimau Muda

Adapun ciri-ciri hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku yaitu mulut mengeluarkan liur secara terus menerus, penurunan berat badan drastis dan mengalami demam.

Lantas ia meminta para peternak harus menjaga kesehatan dan pola makan hewan peliharaan serta kebersihan kandang menjadi prioritas utama agar tetap bersih.

"Sebab dari pola makan dan lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan PMK pada hewan. Terutama kandang harus rutin diperhatikan dan vitamin pada hewan ternak," katanya. (SP/EHDI)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved