Berita Muratara
Petani Dibuat Kewalahan, Tanaman Jagung di Muratara Diserang Hama Ulat
Petani kewalahan oleh serangan hama ulat pada tanaman Jagung di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Petani jagung di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dibuat kewalahan oleh serangan hama ulat.
Tanaman jagung petani di bagian batang dan daunnya mengalami rusak atau bolong-bolong akibat dimakan ulat.
"Dia (ulat) makan pucuknya, daun-daun mudanya, makanya jadi bolong-bolong begini," kata petani, Alam, pada TribunSumsel.com, Rabu (1/6/2022).
Alam mengaku tidak mengetahui penyebab munculnya hama ulat yang menyerang tanaman jagungnya itu.
Ia sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara.
"Sudah saya laporkan, orang dinas juga sudah datang ke sini, sudah dua kali ke sini, katanya ulat ini memang cepat sekali menyebarnya," ujar Alam.
Untuk mengatasi hal tersebut, Alam rutin melakukan penyemprotan pestisida.
Pemberian tambahan pupuk cair juga dilakukan untuk menambah nutrisi tanaman yang diserang hama ulat.
Sebab, kata Alam, bila serangan hama ulat itu dibiarkan saja, maka pertumbuhan tanaman jagung tidak maksimal.
"Takutnya menghambat pertumbuhan jagungnya, kalau gagal panen itu sebenarnya kata orang dari dinas masih bisa panen, tapi jagungnya tidak sempurna kalau tidak diatasi," ujarnya.
Petani jagung lainnya, Nazarudin mengaku takut gagal panen akibat serangan hama ulat tersebut.
Ia hanya bisa berupaya mengatasi dengan melakukan penyemprotan pestisida secara rutin.
"Untuk saat ini kita semprot itulah, tidak tahu juga penyebabnya banyak ulat ini, kalau dari bibitnya bagus, kita dikasih dari Dinas Pertanian," katanya.
Baca juga: PAW Kader di Muratara, Ketua DPW PKB Sumsel: Ada Pelanggaran Terhadap Partai
Nazarudin mengungkapkan serangan hama ulat terhadap tanaman jagungnya ditandai dengan daun yang bolong-bolong.
Selain itu juga ditemukan serbuk kasar seperti serbuk gergaji pada daun tanaman jagung.
"Ulat ini merusak bagian pucuk, daun muda, kalau kalau tidak dibasmi nanti waktu panen tongkol jagungnya juga dimakan, itulah jagungnya macam gigi omong, tidak sempurna," katanya.