Berita Lubuklinggau
Tedmon Hingga Pagar Raib, Puskeslur di Lubuklinggau Ini Berulangkali Disatroni Maling
Puskeslur di kawasan Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau menjadi sasaran Maling
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Warga dilingkungan Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) dibuat geger dengan hilangnya pagar Puskeslur.
Kehilangan besi terali pagar Puskeslur ini bukan hanya sekali, namun sudah berulang kali terjadi, peristiwa pencurian terbaru terjadi pada Senin (30/5/2022) dinihari.
Terali pagar di Puskeslur ini digasak kawanan pencuri, tak tanggung-tanggung semua pagar Puskeslur tersebut hilang di bawa kabur kawanan pencuri.
Rahman warga setempat menuturkan mengetahui pagar Puskeslur itu hilang pada pagi hari, saat itu ketika keluar rumah terkejut melihat pagar Puskeslur sudah hilang.
"Tadi pagi sekira pukul 06.00 Wib ketika melihat arah Puskeslur pagarnya sudah tidak ada, saya dekati ternyata semuanya hilang," ungkap Rahman pada wartawan, Senin (30/5/2022).
Mengetahui pagar hilang Rahman langsung melaporkan aksi pencurian itu dengan ketua RT 01, selanjutnya warga bersama ketua RT memeriksa Puskeslur dan ternyata memang hilang di curi.
Rahman menuturkan, aksi pencurian di Puskeslur itu sudah terjadi tiga kali, kali pertama pencuri menggasak tedmon dan pintu pagar, selang beberapa bulan kemudian pencuri menggasak pintu pagar terali rumah.
"Ketiga, pelaku menncuri pagar terali, diduga pelakunya tiga orang, karena bila hanya satu orang pasti tidak bisa, karena terali itu cukup berat," ujarnya.
Pendi Ketua RT 01, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, mengatakan bila Puskeslur itu sering tidak tidak ditunggu, bahkan selama ini sering kosong.
"Selama ini kabarnya ada petugasnya dari Puskesmas, bahkan ada bidannya yang bertugas, tapi masalahnya baik dari pihak Puskemas maupun bidan yang bertugas tidak pernah koordinasi dengan ketua RT," ungkapnya.
Berdasarkan penuturan warganya beberapa kali pagar tersebut hendak dicuri, namun saat itu gagal, kemungkinan saat pencuri hendak beraksi ada warga yang lewat.
"Alhamdulillah saat itu tidak jadi, kemudian saya lapor ke Polsek, tapi dari Polsek menyarankan pihak Puskeslur melaporkan secaa langsung, karena itu aset negara bukan aset pribadi," ujarnya.
Pendi mengatakan dengan maraknya aksi pencurian di wilayah lingkungannya membuat mereka merasa resah.