Berita Kriminal Palembang

Pelaku Pembacokan di Palembang Menangis Tersedu di Kantor Polisi, Ini Kasusnya

Ridho Adi Setiawan (23) sontak menangis tersedu saat dihadirkan dalam rilis tersangka yang digelar di Polsek Sukarame Palembang, Senin (30/5/2022). 

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Ridho Adi Setiawan, Pemuda 23 tahun tersangka pembacokan menangis depan polisi saat rilis kasus di Polsek Sukarami Palembang, Senin (30/5/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ridho Adi Setiawan (23) sontak menangis tersedu saat dihadirkan dalam rilis tersangka yang digelar di Polsek Sukarame Palembang, Senin (30/5/2022). 

Pria yang merupakan tersangka  pembacokan menangis sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Warga  Jalan Sukabangun 2 Lorong Sejahtera Kecamatan Sukarame mengaku sangat menyesali perbuatannya. 

"Saya menyesel pak, kasihan orang tua," ujarnya seraya menangis terisak. 

Aksi pembacokan yang dilakukan Ridho terjadi  di Komplek Sukabangun Indah Tahap 3 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame Palembang, Sabtu (23/4/2022) sekira pukul 20.30 WIB.

Akibat perbuatannya, korban Ilham Ferdiansyah harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan intensif karena mengalami luka bacok dibagian kepala sebelah kiri. 

"Saya sudah insyaf pak, saya orang baik tidak pernah berbuat ulah, tidak mau bacok. Itu bisikan setan," ucap tersangka yang makin menangis terisak. 

Sementara itu, Kapolsek Sukarami Palembang, Kompol Dwi Satya Arian  mengatakan, aksi pembacokan yang dilakukan tersangka bermula saat dirinya didatangi oleh seseorang bernama Fauzan yang merupakan rekan korban. 

Kedatangan Fauzan adalah untuk menanyakan vespa miliknya kepada tersangka. 

Namun disaat itu terjadi cekcok antara keduanya,  namun berhasil dilerai oleh orang tua tersangka. 

"Rupanya tidak cukup sampai disitu, cekcok kembali berlanjut saat saksi Fauzan dan korban bertemu dengan tersangka di sebuah warung," jelas. 

Cekcok tersebut kembali dilerai yang kali ini oleh warga sekitar. 

Akan tetapi, tersangka yang sudah tersulut emosi lalu pulang ke rumahnya untuk mengambil senjata tajam jenis parang berukuran lebih kurang 60 cm. 

Tersangka lalu mencari keberadaan Fauzan dan korban karena sudah dibakar api emosi. 

"Lalu tersangka kembali bertemu dengan saksi Fauzan yang saat itu masih bersama dengan korban," ujarnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved