Berita Nasional

Sudah Tak Sabar, Jokowi Diminta Segera Panggil Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Pencarian Harun Masiku

Sudah 850 hari lebih mantan calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku tak kunjung ditemukan.

Editor: Slamet Teguh
Tribunnews
Sudah Tak Sabar, Jokowi Diminta Segera Panggil Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Pencarian Harun Masiku 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Harun Masiku terus menjadi perbincangan publik.

Hal tersebut tak lepas karena hingga kini Harun Masiku belum juga ditangkap.

KPK kinipun terus menjadi sorotan.

Diketahui, sudah 850 hari lebih mantan calon anggota legislatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku tak kunjung ditemukan.

Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Ketua KPK Firli Bahuri.

"Katakan sekarang KPK di bawah presiden, presiden tinggal panggil aja, eh Firli, itu mana kok belum ketemu-ketemu, ngapain aja kamu kerjanya, tinggal ngomong gitu kan," kata Saut dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

"Kan kalau dulu belom boleh karena [KPK] enggak di bawah presiden UU-nya, kan sekarang di bawah dia [presiden]," sambungnya.

Lebih lanjut, Saut mengatakan, di zaman teknologi mumpuni seperti sekarang ini, Harun Masiku mestinya dapat terdeteksi dengan mudah.

"Kalau mereka sekarang dengan teknologi kan enggak susah mencari orang itu. Yang lebih sulit dari dia bisa dicari kok," katanya.

Saut membeberkan dalih KPK sulit menangkap Harun yang notabene telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 2019-2024 sejak Januari 2020 silam.

"Penyebabnya adalah memang kita enggak bisa mendefinisikan sebenarnya koruptor ini musuh negara atau enggak," beber Saut.

"Koruptor ini musuh negara, jangan dibalik, bukan politik musuh negara. Musuh negara itu koruptor, itu yang menyebabkan kemiskinan. Menurut saya mereka mendefinisikannya salah sehingga dianggapnya seperti biasa-biasa. Ya, kemudian enggak berbuat apa-apa," tambahnya.

Saut pun menjawab perihal keterkaitan elite partai politik dalam kasus ini yang membuat Harun Masiku tak kunjung diproses hukum.

Ia menyatakan penegakan hukum di KPK tidak melihat partai politik setiap tersangka. 

Jika ada kecurigaan politisasi penanganan kasus, menurut dia, itu hanya perbuatan oknum-oknum yang memang mempunyai kewenangan di internal saja.

"Bukan KPK-nya yang berpolitik, tapi ada orang yang campur di situ yang ikut-ikut memengaruhi KPK sehingga KPK more than politics sekarang," ujar Saut.

Baca juga: Reaksi Tak Terduga KPK Soal Pernyataan Novel Baswedan, Sebut Firli Cs Tak Mau Tangkap Harun Masiku

Baca juga: KPK Respon Novel yang Sebut Firli Cs Tidak Mau Tangkap Harun Masiku Karena Libatkan Petinggi Partai

Sebelumnya, Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri menyebut progres pemburuan Harun Masiku bukan suatu hal yang bisa disampaikan ke publik secara mendetail.

"Karena hal ini justru akan menjadi kontraproduktif dalam proses pencariannya," kata Ali lewat keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).

Menurut Ali, para buronan, termasuk Harun Masiku, akan melakukan berbagai cara agar persembunyiannya sulit ditemukan.

"Nantinya, KPK tentu akan menyampaikan jika memang progresnya sudah bisa diinformasikan kepada publik," kata Ali.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eks Pimpinan KPK Minta Jokowi Panggil Firli Bahuri terkait Pencarian Harun Masiku.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved