Berita Nasional

Pertalite, LPG hingga Listrik di Bawah 3.000 VA Tak Jadi Naik, Pemerintah Gelontorkan Rp 502 Triliun

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bersama relawannya pada acara Rakernas 5 Projo

Editor: Slamet Teguh
Kompas.com/Totok Wijayanto
Pertalite, LPG hingga Listrik di Bawah 3.000 VA Tak Jadi Naik, Pemerintah Gelontorkan Rp 502 Triliun 

TRIBUNSUMSEL.COM - BBM dan listrik merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Hampir semua kebutuhan masyarakat tak lepas dari dua hal tersebut.

Kini, kabar gembirapun muncul.

Demi kestabilan ekonomi masyarakat, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya.

Satu di antaranya yakni dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 502 triliun.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bersama relawannya pada acara Rakernas 5 Projo di Balkondes Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu (21/05/2022) siang.

Sebagaimana disampaikan Jokowi, besarnya anggaran ini dipicu karena adanya pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

"Pemulihan ekonomi yang akan muncul (dilakukan) tahun ini (sulit karena kita) ditimpa oleh perang Rusia -Ukraina."

"Di seluruh dunia (energi) ini naik semua, energi ini berati bahan bakar minya (BBM), gas, minyak, semua negara mengalami kenaikan."

"Yang kedua (komoditas) pangan, itu naik semuanya."

"(Masyarakat) supaya tahu, untuk mempertahankan harga Pertalite, harga elpigi, (subsidi) listrik yang di bawah 3.000 VA, Pemerintah itu keluar (anggaran) besar sekali, yaitu Rp502 triliun," kata Jokowi dikutip dari tayangan Kompas Tv, Minggu (22/5/2022).

Belum lagi, kata Jokowi, pemerintah memberikan bantuan sosial yang anggarannya Rp 154 triliun.

Tentu anggaran ini bukan merupakan anggaran yang kecil.

Baca juga: Penjelasan Sri Mulyani Usai Tarif Listrik Bakal Naik, Berlaku Untuk Golongan 3.000 VA ke Atas

Baca juga: Tarif Listrik Bakal Naik, Berlaku Untuk Golongan 3.000 VA ke Atas, Sri Mulyani Beri Penjelasan

BBM, LPG dan Listrik Subsidi, Tidak Naik

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa Badan Anggaran (Banggar) DPR RI telah menyetujui penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sehingga, BBM, LPG dan listrik yang disubsidi tidak jadi naik.

“Persetujuan DPR memastikan bahwa BBM, LPG dan listrik yang disubsidi tidak naik."

"Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global," ucap Erick dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (20/5/2022).

Sebagaimana diketahui, subsidi energi akan ditambah untuk merespons kenaikan harga komoditas energi dunia, termasuk minyak mentah.

Erick Thohir berjanji pihaknya akan senantiasa mengupayakan kesejahteraan rakyat.

"Kami di Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," pungkas Erick.

Rencana Kenaikan Listrik

Sementara itu, Pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) bagi pelanggan golongan 3.000 volt ampere (VA) ke atas.

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, rencana ini kabarnya telah mendapatkan persetujuan Jokowi.

Keputusan ini, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, diambil bersamaan dengan ditingkatkannya anggaran subsidi kompensasi mencapai Rp 350 triliun.

Keputusan itu dipilih untuk menjaga daya beli masyarakat, di tengah lonjakan harga komoditas global saat ini.

"Kita menambah alokasi subsidi untuk PLN sehingga tarif listrik bisa dicegah untuk tidak naik. Itu yg paling penting. Jadi jangan digeser kepada yang naik, apalagi yang naik dengan tujuan mengcover tidak naik tersebut," ujar Sri Mulyani, Jumat (20/5/2022).

(Tribunnews.com/Galuh Widya wardani/Bambang Ismoyo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Gelontorkan Rp502 Triliun, Pertalite hingga Listrik di Bawah 3.000 VA Tak Jadi Naik.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved