Berita Muratara

Sudah ada di Lubuklinggau, Peternak Takut Penyakit Mulut dan Kuku Meluas ke Muratara

Peternak sapi di Kabupaten Muratara mengkhawatirkan penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang peliharaannya. 

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Peternak menggembala sapi miliknya yang sedang mencari makan di kawasan perkebunan kelapa sawit di Desa Biaro Baru, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Peternak sapi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengkhawatirkan penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang peliharaannya. 

Meskipun kasus PMK belum ditemukan di daerah ini, namun peternak tetap khawatir karena sudah ada temuan sejumlah hewan ternak di Sumsel yang terindikasi terpapar PMK. 

Apalagi di Kota Lubuklinggau yang merupakan daerah tetangga Kabupaten Muratara sudah terdata 10 sapi dinyatakan positif terjangkit PMK. 

"Khawatir tentu ada, apalagi di Linggau kan sudah ada kasusnya, ya kita di Muratara juga takut kan," ujar salah seorang peternak sapi di Desa Biaro Baru Muratara, Abdi, pada Tribunsumsel.com, Kamis (19/5/2022). 

Abdi mengatakan kasus PMK yang sedang ramai diperbincangkan saat ini belum ditemukan pada ternaknya maupun di peternakan lain di daerah ini. 

Namun, kata dia, sapi miliknya sempat terserang penyakit dengan kondisi perut yang membesar tak diketahui penyebabnya. 

Ternaknya mati mendadak ditemukan di antara perkebunan sawit tak jauh dari rumahnya dua tahun lalu.

"Kalau PMK itu belum sampai ke kita, tapi kalau dulu pernah terjadi tahun 2020 sapi saya mati dua ekor, sakit kembung, perutnya membesar," kata pria yang kini memiliki 7 ekor sapi ini.

Ia berharap ada upaya konkret dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyebaran PMK di daerah ini termasuk penyakit jenis lainnya yang kerap menyerang ternak. 

"Kita berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait untuk melakukan upaya pencegahan, jangan sampai menyerang ke (ternak) kita penyakit itu," harapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara, Ade Meiri melalui Kabid Peternakan, Abdul Aziz mengatakan instansinya kini tengah mewaspadai penyebaran PMK. 

Kendati belum ditemukan kasus PMK tersebut di daerah ini, namun mereka melakukan kewaspadaan dini.

"Upaya kita untuk saat ini melakukan monitoring ke peternak-peternak, hasilnya belum ditemukan. Kemudian kita juga menyetop pembelian sapi dari luar, itu juga kita sampaikan kepada peternak," kata Aziz. 

Baca juga: Jernih Saat Lebaran, Warga Ngeluh Air Sungai Rupit-Rawas di Muratara Balik Keruh Lagi

Menurut dia, di Muratara belum ada sentra peternakan skala besar, sehingga mereka memantau kondisi ternak masyarakat maupun bantuan dari pemerintah.

Aziz menambahkan, PMK memang menular ke sesama hewan ruminansia, tetapi tidak menular ke manusia sehingga warga tak perlu takut dan panik.

"Jadi kita mengkonsumsi daging atau susunya, tidak apa-apa, aman, karena tidak menular ke manusia," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved