Berita OKU Timur
Cerita Sutrioso, Calon Haji 2022 Termuda di Sumsel Asal OKUT, Remaja 19 Tahun Kerja Petani Padi
Cerita Sutrioso, calon haji 2022 termuda di Sumsel Asal OKUT. Sutrioso bersama ibunya sedang bersiap-siap untuk berangkat haji.
Penulis: Edo Pramadi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Cerita Sutrioso, calon haji 2022 termuda di Sumsel asal OKUT, sehari-hari kerja petani padi.
Muhammad Sutrioso, remaja usia 19 tahun yang berasal dari Kabupaten OKU Timur ini menjadi calon jemaah haji termuda di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk keberangkatan tahun 2022.
Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara yang tinggal di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur.
Sutrioso remaja kelahiran 3 Agustus 2002 ini menceritakan, awalnya yang daftar untuk berangkat haji sebenarnya kedua orang tuanya.
Namun Allah berkehendak lain, Subur (55) ayah kandung Sutrioso mengidap penyakit stroke yang cukup parah beberapa tahun terakhir. Ayanhnya meninggal dunia sekitar empat bulan yang lalu.
Namun sebelum almarhum meninggal dunia, pihak keluarga memang sudah membicarakan mengenai pergantian keberangkatan haji.
"Bapak sakit agak parah dan sepertinya tidak bisa berangkat, terus ada yang bilang kalau bapak tidak kuat mending dilimpahkan saja, setelah itu keluarga rembukan dan bapak juga setuju tidak apa-apa bahwa saya yang berangkat," ucap Sutrioso, Senin (16/5/2022).
Sutrioso menuturkan, almarhum ayahnya dulu sempat pincang hingga lama-kelamaan tidak bisa berjalan lagi.
Almarhum seharusnya telah berangkat haji bersama ibunda Sutrioso yang bernama Siti Romlah.
Di detik-detik akhir sebelum meninggal, tak ada pesan khusus yang disampaikan almarhum kepada Sutrioso karena memang sudah sulit untuk bicara.
Baca juga: Siapa Pj Bupati MUBA Pengganti Beni yang habis Masa Jabatan? Ini Kata Gubernur
Kini Sutrioso bersama ibunya sedang bersiap-siap untuk berangkat haji yang rencananya pada 18 Mei 2022 mendatang.
Bisa menjalankan rukun islam yang kelima di usia yang masih belia membuat Sutrioso bersyukur.
Sehari-hari kegiatan Sutrioso ialah membantu ibunya yang merupakan petani padi.
"Dulu cita-citanya berangkatkan orang tua haji, sekarang malah orang tua sudah tidak ada. Semoga bisa menjaga Ibu di sana dan mendoakan bapak," tutupnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.
