Lebaran Ketupat 2022

Kapan Lebaran Ketupat 2022 dan Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Filosofi Tradisi Lebaran Ketupat

Kapan Lebaran Ketupat 2022 dan Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Filosofi Tradisi Lebaran Ketupat

Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel
Kapan Lebaran Ketupat 2022 dan Tanggal Berapa? Ini Sejarah dan Filosofi Tradisi Lebaran Ketupat 

Bakda kupat dimulai satu minggu setelah lebaran.

Saat lebaran ketupat, biasanya masyarakat membuat ketupat. Ketupat merupakan jenis makanan dari beras yang dimasukan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong.

Setelah beras dimasukan kemudian di masak. Kemudian diantar ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua.

Itu sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, terdapat aneka macam bentuk ketupat yang dimiliki tiap-tiap daerah. Bentuk tersebut juga memiliki arti dan maksud tersendiri.

Saat dihidangkan ketupat biasa dicampur dengan aneka sayuran dan tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing.

Filosofi ketupat

Lebaran ketupat melikiki filosofi. Kata "ketupat" atau "kupat" berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu "ngaku lepat" (mengakui kesalahan) dan "laku papat" (empat tindakan).

Pada prosesi ngaku lepat biasanya dilaksanakan dengan tradisi sungkeman. Sungkeman adalah seorang anak yang bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tua.

Adanya prosesi itu mengajak kita untuk memahami arti pentingnya menghormati orang tua, tidak angkuh, dan tidak sombong kepada mereka. Selain itu senantiasa mengharap ridho dan bimbingan.

Ini menandakan bukti cinta dan kasih sayang kepada orang tua.

Prosesi ngaku lepat tidak hanya tradisi sungkeman terhadap orang. Di mana memohon maaf kepada tetangga, kerabat dekat maupun jauh hingga masyarakat muslim lainnya.

Umat Islam dituntun untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Ketupat jadi simbol maaf bagi masyarakat Jawa.

Di mana ketika seorang datang ke rumah lalu disuguhi ketupat dan diminta makan. Saat ketupat itu dimakan, maka secara otomatis pintu maaf telah dibuka dan segala salah, khilaf terhapus.

Istilah laku papat, masyarakat Jawa mengartikannya dengan istilah lebaran, luberan, leburan, dan laburan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved