Berita Palembang
Sosok Konglomerat HM Fitno Habiskan Lebaran di Palembang, Bisnis dari Nol, Sedekah Kunci Kesuksesan.
Sosok konglomerat HM Fitno habiskan lebaran di Palembang, awali bisnis dari nol, bongkar sedekah kunci kesuksesan.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sosok konglomerat HM Fitno habiskan lebaran di Palembang, awali bisnis dari nol, bongkar sedekah kunci kesuksesan.
Haji Muhammad Fitno atau HM Fitno merupakan salah satu konglomerat tanah air yang mengawali bisnis dari nol.
Dikenal sebagai enterpreneur sukses dengan berbagai bidang bisnis yang digeluti, nyatanya tak membuat HM Fitno melupakan orang-orang di masa perjuangannya.
Hal ini terbukti dengan kehadiran pengusaha asal Pangkal Pinang Bangka Belitung tersebut ke kota Palembang untuk bisa berlebaran dengan keluarga maupun para sahabat terdahulu di kota pempek.
Terutama ia sangat ingin berziarah ke makam sang kakak yang semasa hidup sudah menyekolahkannya ketika di Palembang.
"Perlu saya sampaikan bahwa Palembang ini adalah my second home town. Disini juga saya bisa merasakan kekeluargaan yang sangat tinggi, budaya melayunya sangat luar biasa, suasana islaminya juga sangat luar biasa. Saya kagum dengan itu," ujarnya kepada Tribunsumsel.com saat bertandang di rumah kerabatnya di kawasan simpang BLK Palembang, Selasa (3/5/2022).
Saat berziarah di makam kakaknya yang berada di TPU Kebun Bunga, HM Fitno juga dibuat kagum dengan masyarakat Palembang yang berbondong-bondong melakukan ziarah kubur di hari pertama lebaran.
Menurutnya hal tersebut sudah menjadi bukti nyata bahwa orang di Palembang tidak melupakan keluarga yang sudah tiada.
"Di TPU, saya merasa surprise sekali melihat bagaimana masyarakat ziarah bertumpah ruah dan ini menurut saya adalah budaya yang harus terus dilestarikan. Terutama bagi anak muda harus banyak belajar bahwa hidup kita
saat ini juga tidak terlepas dari orang-orang terdahulu. Kita bisa sampai di masa ini berkat peran mereka," ujarnya.
Bicara soal Palembang, HM Fitno juga mengungkapkan kekagumannya dengan perkembangan di kota ini.
Dikatakannya Palembang sudah berkembang pesat yang dibuktikan dengan sering menjadi lokasi pilihan dalam pelaksanaan acara-acara besar.
Atas kemajuan besar tersebut, menurutnya perlu ada peran dari anak muda penerus bangsa dalam memberi sumbangsih kesuksesan wilayah di masa yang akan datang.
"Jadi untuk memajukan suatu daerah, memang perlu juga kita membangun pemuda pemudinya. Harapan pada
pemuda pemudi Sumsel untuk bisa memberikan sumbangsih pikiran dan kinerja. Karena menurut saya, investor juga kalau mau berinvestasi di Palembang tentunya harus di support juga oleh lokal goverment yang juga harus dimiliki oleh pemuda pemudinya," ujar dia.
Dia juga mencontohkan banyaknya orang-orang asal Sumsel yang sudah meraih kesuksesan.
"Seperti Ketua BPK sebelumnya, ketua Mahkamah Agung, dulu Kapolri kita (Tito Karnavian), terus semua direksi bank nasional banyak orang Sumsel. Saya tahu orang-orang hebat dari Sumsel. Ini menjadi pemicu semangat bagi pemuda pemudi Palembang bisa sukses juga seperti mereka," ungkapnya.
Dilansir dari berbagai sumber, HM Fitno merupakan pengusaha muda yang sukses menggeluti bisnisnya.
Seperti e-commerce PT Ebaba Muslim Indonesia, F Hotel Jakarta, Bang Martabak, Restoran Kampoeng Bangka, Villa Padi Jakarta dan sederet usaha yang lain lahir dari tangan dingin pengusaha ini.
Menilik soal kesuksesannya di masa kini, HM Fitno mengungkapkan bahwa semua ini didapatkan dengan usaha dan kerja keras yang tak mudah.
Bahkan dia juga tak malu mengakui pernah berjualan bumbu di pasar sejak kelas 2 SMP sampai 2 SMA saat masih berada di kampung halamannya di Pangkal Pinang.
"Mulai dari bumbu daging, opor, rendang, bumbu kering bumbu basah, saya tahu," ujarnya seraya berkelakar.
Lahir dengan status anak bungsu dari 11 bersaudara, tak menjadikan HM Fitno kecil tumbuh sebagai anak manja.
Dia justru berpikir sebaliknya, bagaimana untuk tidak menyusahkan orang tua yang sudah lanjut usia.
Semangat itulah yang menjadikan HM Fitno tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan pekerja keras.
"Alhamdulillah dengan punya pengalaman di pasar, punya pengalaman bagaimana hidup keras di pasar, membangun mental saya sehingga saya bisa seperti ini," ucapnya.
Berkaca dengan apa yang sudah dilalui, HM Fitno juga mengatakan bahwa perjuangan di masa lalu adalah bagian perjalanan hidup yang semestinya disyukuri.
Menurutnya, bersabar dalam menghadapi badai di masa sulit, tetap berusaha, jangan putus asa serta berdoa adalah langkah yang mesti dilakukan dalam menggapai kesuksesan.
"Mau sukses itu pastinya ada doa, kerja keras, kebaikan-kebaikan yang mesti ditempah, ada ilmu yang mesti didapat dan ada pergaulan yang mesti kita jalankan. Jadi, sukses itu tidak mungkin hanya satu cara. Kalau ingin sukses maka lakukanlah dari banyak hal," ucapnya.
Dibalik kesuksesannya kini, HM Fitno juga tumbuh sebagai pribadi yang rajin bersedekah.
Bahkan santer diberitakan dirinya tak tanggung-tangung mengeluarkan sedekah sampai Rp.10 juta sehari.
Saat ditanya langsung mengenai hal tersebut, HM Fitno spontan tertawa mendengarnya.
Menurut dia, tidak peduli seberapa besar nominal yang dikeluarkan saat bersedekah. Akan tetapi lebih pada niat saat melakukannya.
"Tidak peduli mau nominalnya Rp.5 juta, Rp.10 juta, Rp.20 juta atau Rp.10 ribu, Rp.20 ribu, Rp.50 ribu, intinya adalah niat. Bagaimana niat kita karena Allah. Kita ingin berbuat baik dengan bersedekah ataupun memberikan apapun yang kita punya tentunya karena Allah, maka pasti Allah akan balas. Mau sedekahnya saat subuh, siang, malam, niatkan karena Allah dan sebagai rasa syukur atas apa yang kita punya," ujarnya.
Terkait kebiasaan bersedekah, HM Fitno mengungkapkan selain menjalankan perintah agama dirinya juga mencontoh kebiasaan mendiang sang ibu.
Dimasa kecilnya, HM Fitno kerap mendapat amanah dari ibunya untuk memberi uang kepada anak yatim maupun tuna netra yang ada di jalan.
"Beliau, sekecil apapun dapat uang selalu titipin ke saya untuk diantarkan ke anak yatim atau tunanetra. Dan alhamdulillah pengalaman di masa kecil saya ini selalu membuat saya terus menjalankan amanah ibu untuk selalu berbagi. Terutama kepada anak yatim karena perintah Allah dalam al-quran dan sunnah Nabi sudah jelas bahwa seharusnya kita menyayangi anak yatim dan membantu orang-orang membutuhkan," ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.