Berita Palembang

Viral Video Pengeroyokan di Palembang Libatkan Anggota Pemuda Pancasila, Ini Kata Ketua PP

Ketua MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Palembang angkat bicara terkait aksi pengeroyokan sejumlah anggotanya.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Tangkap layar rekaman di akun instagram @palembangkaget. Video aksi pengeroyokan yang melibatkan anggota Pemuda Pancasila di Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral video pengeroyokan di Palembang libatkan anggota Pemuda Pancasila, ini kata Ketua PP.  

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Palembang, Nursyamsu MA H Iding angkat bicara terkait aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah anggotanya.

Diketahui video aksi pengeroyokan tersebut viral di sosial media.

Nursyamsu tak menampik orang-orang dalam video pengeroyokan yang beredar adalah anggotanya.

Namun secara tegas dia mengatakan, aksi itu dilakukan bukan dengan perencanaan melainkan spontanitas perwujudan dari rasa solidaritas sesama anggota PP.

"Jadi tidak sengaja bertemu dan terjadilah aksi sebagaimana dalam video beredar. Tidak ada sama sekali perencanaan, semuanya murni spontanitas," ucapnya, Selasa (3/5/2022).

Di media sosial, aksi pengeroyokan itu diketahui berdasarkan postingan akun instagram @palembangkaget, Kamis (28/4/2022).

Awalnya diposting sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan oleh sejumlah oknum PP terhadap seorang pria.

Belakangan diketahui, pria itu bernama Bimo (25) petugas parkir di salah satu kawasan Talang Jambe Palembang.

Namun tak lama berselang, muncul lagi video yang menjelaskan bahwa aksi kekerasan itu dipicu karena sejumlah oknum preman lebih dulu melakukan pengeroyokan terhadap anggota PP.

Saat dikonfirmasi perihal kejadian tersebut, Nursyamsu mengungkapkan anggotanya memang lebih dulu jadi korban pengeroyokan oleh sejumlah oknum preman.

Anggota PP itu diketahui bernama Niko Prabowo yang sampai harus menjalani rawat inap di RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang karena dikeroyok oknum preman pada 26 April 2022 lalu.

Dikatakannya, sejumlah oknum preman tersebut juga membawa sejumlah senjata tajam diantaranya golok dan pedang saat mengeroyok Niko.

"Pemicunya itu karena Niko diminta tolong oleh warga setempat (TKP). Ada oknum preman yang merebut wilayah parkir dan jaga keamanan disitu. Padahal sudah ada warga disana yang pegang. Bahkan ada yang sudah punya SK parkir. Niko bilang ya sudah, saya bantu. Posisi Niko saat itu ingin membela warga. Tapi ternyata dia jadi korban pengeroyokan seperti video yang beredar," jelasnya.

Akibat pengeroyokan itu, Niko mengalami sejumlah luka diantaranya retak dibagian pelipis karena mendapat pukulan oleh benda tumpul.

Tak terima mendapat perlakuan tersebut, Niko yang sudah keluar dari rumah sakit akhirnya membuat laporan kepolisian ke SPKT Polda Sumsel pada 28 April 2022.

Saat itu Niko juga turut didampingi rekan sesama anggota PP.

"Pada saat melapor ke Polda memang kawan-kawan ramai mengawal sebagai rasa solidaritas. Mereka ikut mengawal proses pelaporan," ujarnya.

Setelah membuat laporan, di hari yang sama, Niko bersama anggota PP lalu berinisiatif mendatangi lokasi pengeroyokan.

Disampaikan Nursyamsu, tujuan kesana tak lain tak bukan hanya sekadar untuk melihat lokasi kejadian.

"Tujuan PP ke lokasi cuma mau lihat saja, tidak ada keinginan yang lain," tegasnya.

Akan tetapi sesampainya di TKP, anggota PP tanpa sengaja bertemu dengan empat anggota diduga bagian kelompok yang melakukan pengeroyokan terhadap Niko.

Nursyamsu berujar, oknum preman itu langsung lari secepat mungkin saat menyadari kedatangan anggota PP.

Singkat cerita, terjadilah aksi pengeroyokan sebagaimana video yang viral di sosial media oleh sejumlah anggota PP terhadap tukang parkir bernama Bimo (25).

"Bimo ini memang bagian dari kelompok pengeroyokan. Ayahnya adalah salah satu pelaku pengeroyokan kemarin," ujarnya.

Nursyamsu sendiri menyayangkan adanya aksi kekerasan yang sudah terjadi.

Akan tetapi, kembali disampaikannya bahwa kejadian itu dipicu karena tindakan kekerasan yang dilakukan oknum preman terhadap anggota PP sehingga membuat sesama anggotanya spontan tersulut emosi.

"Anggota kami itu (Niko) hanya ingin membantu warga. Tapi jadi korban pengeroyokan oknum preman. Makanya bisa terjadi spontanitas begitu," ucapnya.

Baca juga: 693 Warga Binaan Lapas Sekayu Dapat Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1443 H, 4 Langsung Bebas

Dari keterangan beredar, Bimo kini juga sudah membuat laporan kepolisian ke SPKT Polrestabes Palembang.

Atas hal tersebut, Nursyamsu menyerahkan sepenuhnya proses kasus ini pada aparat penegak hukum.

"Terkait kelanjutan kasus ini kita lihat saja dari proses hukum yang sudah dilaporkan ke kepolisian. Kelanjutannya kita belum tahu, apa terjadi perdamaian ke kedua pihak atau bagaimana. Kami ini tidak mau cari ribut. Ini baru kejadian pertama di Palembang, spontanitas dari anggota PP," ungkapnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved