Materi Khutbah Idul Fitri 1443 H Tentang Perjuangan Ayah dan Ibu, Sedih dan Penuh Hari
khutbah dilakukan sesudah shalat Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Novaldi Hibaturrahman
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Setelah selesai melaksanakan ibadah shalat ied ddi Hari Raya Idul Fitri, biasanya akan diselingi dengan penyampaian khutbah.
Adapun khutbah dilakukan sesudah shalat Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut- turut.
Dalam suasana hari penuh kemenangan ini, umat muslim hendaknya saling maaf-memaafkan kepada sanak keluarga, termasuk kedua orang tua.
Sebab perjuangan ayah dan ibu sangat tidak ternilai dalam membesarkan anak-anaknya.
Materi khutbah Idul Fitri 1443 H mengambil judul perjuangan kedua orang tua, yang menyentuh dan penuh haru.
Berikut contoh khutbah Idul Fitri sedih tentang orang tua dikutip dari Penyuluh Agama Islam Tulungagung
الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله ُأَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ – الله أَكْبَرُ الله أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاَ، لاَإِلهَ إِلاَّالله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلهَ إِلاَّالله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ.
الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِياَفَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّالله ُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االداَّعِيْ إِلىَ الصِّراَطِ المُسْتَقِيْمِ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَماَّ بَعْدُ فَيَآأَيُّهَاالمُؤْمِنُوْنَ وَالمُؤْمِناَتِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. وَاتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya pada bulan Ramadhan 1442 H. yang baru saja kita lalui, bahkan ibadah shalat Id kita pada pagi ini, Karenanya kita berharap semoga semua itu dapat menguatkan kita beribadah kepada Allah SWT dalam menjalani sisa kehidupan kita di dunia, juga dapat meningkatkan Ketaqwaan yang membuat kita bisa keluar dari berbagai persoalan hidup dan mengangkat derajat kita men jadi amat mulia di hadapan Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah keharibaan Nabi kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد
Jamaah sholat Idul Fitri yang dimuliakan Allah.
Meskipun saat ini kita dalam masa-masa yang sulit, tapi alhamdulillah, pagi ini kita masih diberi kekuatan untuk merayakan hari kemenangan yang penuh kebahagiaan. Semoga kita dianugerahi umur yang panjang sehingga dapat kembali menikmati kelezatan ibadah pada Ramadhan yang akan datang.
Banyak sekali hikmah, pelajaran dan makna yang dapat kita petik dari mewabahnya Covid-19. Di antaranya, kita diingatkan untuk selalu bersabar dan bersyukur dalam situasi apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun.