Berita Nasional
Cerita Sobirin, Ayahnya Seperti Dikriminalisasii Disaat Sang Ibu Sakit Keras
Bagaimana tidak, dia masih berjuang untuk membela sang ayah Abdul Halim yang dikriminalisasi karena masalah tanah Cakung yang merupakan haknya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sobirin warga Jakarta ini hampir dipastikan lebaran tanpa ayahnya yang berada di sel tahanan.nasib.
Bagaimana tidak, dia masih berjuang untuk membela sang ayah Abdul Halim yang dikriminalisasi karena masalah tanah Cakung yang merupakan haknya.
“Ayah saya baru saja bernafas lega tahun 2019 lalu karena sertifikat tanahnya keluar. Betapa bahagianya beliau,” kata Sobirin.
Kebahagiaan ayahnya sirna 1,5 tahun kemudian. Abdul Halim dikriminalisasi dan menjadi tersangka usai dilaporkan oleh Remon dan Rutmawati.
“Saya dan ayah sama sekali tak kenal siapa mereka. Kami ini korban,” tegas Sobirin.
Penyidik Bareskrim Polri menetapkan ayahnya sebagai tersangka.
Dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan, Sobirin mengetahui fakta mencengangkan.
“Rutmawati adalah direktur pengganti Benny yang melaporkan ayah saya ke Bareskrim,” kata dia dengan mata yang berkaca-kaca
Sobirin sudah lama merasa janggal dengan kasus yang menjerat ayahnya.
Dia heran lantaran Benny Simon Tabalujan yang telah ditetapkan tersangka dan menjadi Daftan Perncarian Orang (DPO) oleh Polda Metro Jaya masih bisa melaporkan ayahnya hingga menjadi tersangka.
“Sangat janggal dan aneh padahal Benny Simon Tabaluyan sudah di tetapkan sebagai tersangka dan DPO akan tetapi masih bisa melaporkan ayah saya,” katanya.
Sobirin melanjutkan, hukum di Indonesia masih tajam ke bawah tumpul ke atas. Hal ini terbukti karena sampai saat ini Benny Simon Tabalujan tidak tersentuh sama sekali oleh hukum.
Dan yang lebih menyedihkan, kata Sobirin, beredar di media massa Menteri ATR/BPN selalu menyebut ayahnya merupakan bagian dari sindikat mafia tanah bukannya korban dari kejamnya mafia tanah.
”Di manakah keadilan? Seperti janji Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Hukum tidak boleh tajam ke bawah. Kami hanya rakyat kecil yang dizolimi oleh orang kaya yang semena-mena. Belum lagi di media kami disebut jadi madia tanah, padahal kami ini korban," katanya.
Belum juga kasus ayahnya selesai, Sobirin harus merasakan pahitnya hidup. Ibu kesayangannya juga mengalami sakit keras akibat permasalahan tersebut.