Pilpres 2024

Orang Pintar Ungkap Elektabilitas Prabowo Turun Setelah Jadi Pembantu Presiden Jokowi

Prabowo dan Sandiaga memilih menjadi pembantu Presiden Jokowi setelah kalah di Pilpres 2019.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo Jokowi) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Prabowo dan Sandiaga memilih menjadi pembantu Presiden Jokowi setelah kalah di Pilpres 2019.

Kini tingkat keterpilihan Prabowo menurun karena bergabung dengan Jokowi.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, menyebut, elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menurut survei baru-baru ini cenderung turun dibandingkan dengan elektabilitasnya jelang Pemilu 2019 lalu.

Penurunan ini, kata dia, tak lepas dari keputusan Prabowo bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.

"Ada kekecewaan dari sebagian besar pemilih Prabowo Subianto di dalam pilpres lalu saat Prabowo Subianto memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan," kata Bawono kepada Kompas.com, Senin (25/4/2022).

Oleh karena pendukung merasa kecewa, kata Bawono, kerja-kerja Prabowo sebagai menteri pertahanan tak lagi dianggap, sekalipun ia berhasil menorehkan sejumlah capaian.

Selain itu, karena Prabowo merapat pada pemerintahan Jokowi, sangat mungkin sebagian basis pemilihnya di Pilpres 2019 berpindah pilihan pada bakal calon lain.

"Konsekuensi dari hal itu juga adalah kelompok publik merasa tidak puas terhadap pemerintahan saat ini pun tidak akan lagi menjadikan Prabowo Subianto sebagai preferensi pilihan politik mereka," ucap Bawono.

Bawono memaparkan, berdasar hasil survei Indikator Politik Indonesia sepanjang 2021 dan awal 2022, Prabowo selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas tinggi selain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Temuan survei periode 11-21 Ferbuari 2022 menujukkan bahwa Prabowo menempati urutan pertama dari 33 nama bakal calon presiden. Ia memperoleh 21,9 persen dukungan responden, diikuti oleh Ganjar Pranowo (19,8 persen) dan Anies Baswedan (16,4 persen).

Sementara, nama-nama bakal calon lain masih mencatatkan elektabilitas satu digit. Temuan serupa juga ditunjukkan dalam simulasi Indikator terkait 19 nama bakal calon presiden. Posisi tiga besar ditempati Prabowo (22,4 persen), lalu Ganjar (21,6 persen) dan Anies (17,1 persen).

Artikel ini telah tayang di Kompas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved