Berita Muratara

Teror Ular Piton di Muratara, Sembunyi di Kandang dan Memangsa Ayam Milik Warga

Teror ular piton di Muratara, sembunyi di kandang dan memangsa ayam milik warga.Seekor ayam betina yang sedang mengeram telurnya disangkar digigit.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Yasmin seorang warga menangkap ular piton 2,5 meter yang meneror warga di Muara Rupit Muratara, 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Teror ular piton di Muratara, sembunyi di kandang dan memangsa ayam milik warga.

Ular piton kembali meneror ayam ternak Yasmin seorang warga di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Seekor ayam betina yang sedang mengeram telurnya disangkar harus meregang nyawa karena digigit reptil berbahaya itu.

Namun ular piton atau sanca batik berukuran 2,5 meter tersebut belum sempat menelan ayam Yasmin.

Mendengar suara ayamnya ribut di kandang, Yasmin pun keluar rumah karena sudah meyakini pasti ada ular.

"Malam tadi itu sekitar jam sepuluh, saya baru mau tidur ada suara ayam, saya langsung yakin pasti ular, karena tidak pernah ada maling," kata Yasmin pada TribunSumsel.com, Rabu (20/4/2022).

Benar saja, saat Yasmin menyoroti senter ke arah kandang ayamnya, ular piton itu sedang berusaha menelan mangsanya.

Yasmin langsung menarik ekor ular itu, lalu sang reptil melepas ayam dari mulutnya dan berusaha melarikan diri.

Yasmin yang sudah terbiasa menangkap ular piton tak mau melepaskannya begitu saja karena ayamnya sudah mati.

"Saya tarik ekornya dia mau lari, ayam saya dilepasnya, tapi sudah mati. Saya tidak mau membunuhnya, saya tangkap hidup-hidup," ujar Yasmin.

Ia mengalami kesulitan menangkap ular itu sendirian, sehingga ia memanggil anak perempuannya bernama Ria.

Ria bertugas memegang ekor ular, sementara ayahnya Yasmin berusaha menangkap kepala ular.

Dengan kekompakan ayah-anak ini membuat ular piton itu tak berkutik dan berhasil ditangkap.

"Sudah ditangkap langsung saya masuk karung, tidak saya apa-apakan, masih hidup, saya kasih ke orang, ada orang minta mau ambil minyaknya untuk obat," kata Yasmin.

Ia menambahkan, ular piton yang ditangkapnya ini merupakan yang kesepuluh kalinya dilakukan sejak tahun 2019.

Baca juga: Pekerja PLN Curi Kabel Listrik Depan RSUD Muara Beliti, Pelaku Sempat Coba Melarikan Diri

Pria yang juga sebagai ketua RT tersebut nampaknya sudah piawai menangkap ular piton jenis sanca kembang atau sanca batik.

"Ini sudah yang kesepuluh, tapi ini agak kecil, 2,5 meter, saya pernah nangkap yang 5 meter," katanya.

Yasmin mengungkapkan ular piton sering muncul di sekitaran rumahnya pada malam hari.

Ular tersebut ingin memangsa ayam peliharaannya dalam kandang.

Rumahnya yang berada di atas lahan yang dulunya rawa-rawa memang merupakan habitat ular piton.

"Makan ayam itulah tujuannya, pernah semalam itu empat ekor ayam saya habis dimakannya," kata Yasmin.

Ia menjelaskan menangkap ular piton sebenarnya susah-susah gampang, namun dibutuhkan keberanian.

Biasanya saat ada ular piton memangsa ayamnya, Yasmin terlebih dahulu mencari ekornya.

Setelah didapat, kemudian ekor ular piton itu dilipat atau dipatahkan, lalu diikat dengan karet gelang.

Tujuannya supaya kekuatan ular tersebut berkurang, sehingga akhirnya melemah atau lemas.

"Supaya tidak lari, ekornya tetap kita pegang, kemudian kita berusaha untuk menangkap kepalanya.

Cuma itu tadi modalnya keberanian, kalau sambil takut-takut ya tidak bisa," kata Yasmin.

Ia menyebut ular piton hasil tangkapannya biasanya diberikan kepada orang lain untuk diambil minyaknya.

Minyak ular piton diyakini masyarakat setempat sebagai obat bermacam penyakit.

"Saya kasih ke orang-orang, karena biasanya orang mau ambil minyaknya untuk obat," kata Yasmin.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved