Perang Dunia III

Presiden Ukraina Sampai Stres, Zelenskyy Bebaskan Kriminal Perang Batalion Tornado Hadapi Putin

Volodymyr Zelenskyy akhirnya membebaskan kriminal perang, batalion tornado Ukraina, pimpinan Daniil Dashuk.

ist
Volodymyr Zelenskyy akhirnya membebaskan kriminal perang, batalion tornado Ukraina, pimpinan Daniil Dashuk. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy disebut sampai stres menghadapi tentara Rusia yang kian beringas.

Karena stres, Volodymyr Zelenskyy akhirnya membebaskan kriminal perang, batalion tornado Ukraina, pimpinan Daniil Dashuk.

Untuk diketahui batalion tornado merupakan kriminal perang.

Hal ini terjadi di Odessa pada 2 Mei 2014 akan dikenang sebagai salah satu catatan tergelap dalam sejarah Ukraina.

Mereka merupakan kelompok orang-orang bermasalah, seringkali kaum nasionalis dan mantan narapidana, lalu didanai serta dilengkapi oleh oligarki Ukraina dan pengusaha dengan koneksi ke pemerintahan baru.

Anggota mereka sering terlibat dalam berbagai kejahatan perang, mulai dari penjarahan hingga pembunuhan warga sipil dan pemerkosaan.

Satu batalion tersebut dijuluki 'Tornado' dan dibubarkan pada Desember 2014 oleh Ukraina, menyusul banyaknya laporan kejahatan.

Namun mirisnya, anggotanya tidak pernah diadili, bahkan banyak diantara mereka hanya pindah ke batalyon lain.

Salah satu dari banyak kejahatan mereka terhadap korban dengan cara diikat, disiksa, dan dieksekusi dengan cara ditembak di kepala atau dipenggal.

Salah satu dari 4 wanita itu diyakini telah diperkosa oleh para pejuang batalion.

Penganiayaan ilegal, penahanan, dan pembunuhan anggota oposisi dan wartawan

Rusia punya Wagner

Intelijen militer Inggris mengatakan 1.000 tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia, Wagner Group, sedang dikerahkan ke Ukraina timur.

Kelompok ini aktif selama delapan tahun terakhir di Ukraina, Suriah, dan negara-negara Afrika dan sudah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia

Investigasi BBC terhadap Wagner Group mengungkap dugaan keterlibatan seorang mantan perwira militer Rusia berusia 51 tahun, Dmitri Utkin.

Dia dianggap sebagai pendiri Wagner dan sebelumnya menamakan grup itu dengan nama panggilannya sendiri.

Dia adalah seorang veteran perang Chechnya, mantan perwira pasukan khusus dan Letnan Kolonel GRU, badan intelijen militer Rusia.

Wagner Group pertama kali beraksi saat pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014, kata Tracey German, profesor studi konflik dan keamanan di King's College London.

"Tentara bayarannya dianggap sebagai 'pria hijau kecil' yang menduduki wilayah itu," katanya.

"Sekitar 1.000 tentara bayarannya kemudian mendukung milisi pro-Rusia yang berjuang untuk menguasai wilayah Luhansk dan Donetsk."

"Wagner biasanya merekrut veteran tentara yang butuh uang bayar utang," kata Samuel Ramani, pengamat di Royal United Services Institute.

"Mereka datang dari daerah pedesaan karena di sana, bagi mereka, peluang untuk menghasilkan uang sedikit." "Mengerahkan tentara bayaran bertentangan dengan konstitusi Rusia", kata German.

"Namun, Wagner memberi pemerintah kekuatan yang tidak dapat disangkal. Wagner bisa terlibat di luar negeri dan Kremlin bisa berkilah: itu tidak ada hubungannya dengan kami."

Artikel tayang di Tribunnews

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved