Berita Pilpres 2024
PDIP Marah Usai Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa Digaet PPP Untuk Maju di Pilpres 2024
DPW PPP DKI Jakarta sudah resmi merekomendasikan duet Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa sebagai maju dalam bursa Capres.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang pemilihan presiden (Pilpres) bakal digelar pada tahun 2024 mendatang.
Sejumlah tokoh dan partai politik sudah ancang-ancang untuk Pilpres 2024 tersebut.
Salah satu tokoh yang disebut bakal maju di Pilpres 2024 ialah Anies Baswedan.
Jelang berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 mendatang, sosok Anies Baswedan makin santer dikabarkan bakal maju dalam Pilpres 2024.
Bahkan, DPW PPP DKI Jakarta sudah resmi merekomendasikan duet Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa sebagai maju dalam bursa Capres.
Terkait hal ini, politisi PDIP Gilbert Simanjuntak menyebut, itu merupakan hak Anies untuk dipilih maupun mencalonkan diri.
Walau demikian, ia meminta Anies untuk tetap fokus menyelesaikan tugasnya di Jakarta yang tinggal 6 bulan lagi.
"Yang menjadi tidak nyaman adalah terkesan bung Anies sudah tidak fokus mengurus rakyat DKI," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (18/4/2022).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun tak yakin Anies bisa menyelesaikan janji-janjinya kampanyenya sebelum dirinya lengser.
"Mungkin karena ketidakmampuannya misalnya dalam memenuhi janji kampanyenya. Apalagi waktu tinggal beberapa bulan lagi," ujarnya.
Baca juga: Grace Natalie Beri Penjelasan Usai Disebut Seret Para Relawan Anies Baswedan di Kasus Ade Armando
Baca juga: PPP Setuju Anies Baswedan dan Khofifah Untuk Diusung Pada Pilpres 2024, Miliki Kans Besar Menang
Diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta resmi rekomendasikan Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa maju Pilpres 2024 mendatang.
Anies di rekomendasikan pihaknya sebagai Calon Presiden dan Khofifah sebagai Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Rekomendasi ini pun kian mantap lantaran bakal ditindaklanjuti ke Rapimnas PPP.
Kendati begitu, apa alasan PPP DKI memilih menempatkan kadernya sebagai Cawapres ketimbang Capres?