Berita Muara Enim
Banyak Mobil Tak Kuat Menanjak di Jalan Baru Batu Surau Muara Enim, Ini Kata Dinas PUPR
Jalan Baru Batu Surau Muara Enim disorot karena banyak kendaraan tak kuat menanjak. Jalan ini menghubungkan Desa Pulau Panggung dan Desa Batu Surau
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARA ENIM,- Jalan baru yang menghubungkan Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) dan Desa Batu Surau Kecamatan Semende Darat Tengah (SDT) harus dilakukan kajian ulang kelaikan fungsi jalannya.
Pasalnya, jalan tersebut sangat berbahaya bagi pengguna jalan karena lintasannya terlalu menanjak dan menikung serta curam sehingga banyak kendaraan terutama yang membawa muatan mati mesin dan nyaris celaka, Senin (18/4/2022).
"Pas mobil depan tadi mati, kebetulan mobil saya berada dibelakangnya. Saya sempat panik, takut kendaraan didepan mundur dan menabrak kendaraan saya," ujar Syakirin (30) warga Desa Aremantai.
Menurut Syakirin, jalan baru yang dibangun tersebut kondisinya aspalnya cukup bagus dan lebar, namun sayangnya kondisi medannya terlalu menanjak yang cukup panjang dan menikung sehingga banyak kendaraan yang harus kembali melalui jalan lama karena tidak sanggup menaikinya.
Dan yang lebih berbahaya lagi ketika hari hujan, banyak kendaraan yang harus bongkar muat karena licin dan tidak kuat menanjak.
"Kemarin, ada di media sosial, beberapa kendaraan yang mengangkut sayur mayur terpaksa dibongkar. Kalau mobil muatan 1 - 1,5 ton tidak akan mampu melintasi jalan baru tersebut," jelasnya.
Atas keluhan tersebut, lanjut Syakirin, sebagai masyarakat pihaknya mengharapkan kepada pemerintah untuk melakukan peninjauan kembali atas kelaikan fungsi jalan tersebut, jika seandainya jalannya harus dilandaskan maka sebaiknya dilandaskan kembali dengan mengeruk bukit.
Sebab jika tidak dilakukan selain dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, juga jalan tersebut akan terkesan mubazir sebab jarang digunakan oleh masyarakat.
Hal senada dikatakan Rima (35) salah satu pengguna jalan, bahwa beberapa waktu yang lalu, dirinya bersama keluarga pernah mencoba jalan baru tersebut dengan mengendarai mobil, dan ternyata mobilnya tidak sanggup menanjak sehingga terpaksa seluruh penumpang turun berjalan kaki ke atas bukit menunggu mobil naik.
"Sebagai pengguna jalan, seharusnya jalan tersebut dilandaikan sehingga tidak terlalu menanjak dan curam," harapnya.
Ketua Komisi II DPRD Muara Enim, Mukarto SH, bahwa pihaknya akan meminta kepada semua OPD terutama PUPR untuk benar-benar mengkaji secara detil dan komprehensif setiap proyek dilaksanakan dengan berpatokan azas manfaat.
"Jangan sampai proyek yang dibangun mubazir dan sia-sia atau menganggu aktifitas masyarakat lainnya. Seperti di jalan baru di Desa Batu Surau yang banyak dikeluhkan masyarakat karena tanjakan terlalu tinggi dan panjang sehingga banyak kendaraan tidak mampu untuk menaikinya," katanya
Selain itu ia menyoroti jembatan di Kecamatan Belida Darat yang dibangun melintasi sungai, namun menggunakan tiang banyak sehingga menganggu perahu nelayan yang akan melintasi jembatan.
Seharusnya jembatan tersebut dibangun dengan tiang yang berjarak jauh sehingga tidak menganggu lalulintas sungai dibawahnya.
Menurutnya, setiap proyek itu harus dilakukan dengan kajian teknis yang benar benar matang, jangan sekedar ada proyek cair lalu dibangun.
Dan ketika selesai tidak bermanfaat bagi masyarakat, sama saja membuang anggaran daerah untuk pekerjaan yang sia-sia. Untuk itu, tentu pihaknya mempertanyakan dengan pihak Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim terkait pembangunan jalan tersebut.
"Kedepan, nantinya setiap proyek harus dilakukan secara maksimal, sebagai contoh pembuatan jalan yang harusnya 1 KM tapi hanya dianggarkan pengaspalan 100 meter, tentu sisanya 900 meter bagaimana," tambahnya
Untuk itu, lebih baik selesaikan 1 KM dulu, apakah pengerasan dahulu atau apa saja, dan tahun anggaran selanjutnya baru dilalukan pengaspalan atau pengecoran seluruhnya sehingga proyek tersebut tidak sia-sia dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Jadi kalau bekerja jangan tanggung, kalau memang harus dilandaikan maka harus dilandaikan dulu, kajian itu harus turun di lapangan, bagaimana kondisinya topografi wilayah itu," tuturnya.
Baca juga: Sekda Pastikan ASN di Muara Enim Dilarang Mudik Gunakan Kendaraan Dinas
Sekretaris Dinas PUPR, Ilham Yaholi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui keluhan dari masyarakat tersebut dan akan segera dilakukan konsultasi.
Nanti, juga akan dilakukan pendekatan dengan masyarakat dimana harus ada uji kelaikan fungsi jalan, seperti sebatas apa kendaraan itu bisa menanjak dan sebagainya
"Tahun ini akan kita kaji lagi, dan mungkin akan dilakukan pemotongan jalan supaya lebih landai sehingga tanjakan tidak terlalu panjang dan tinggi," terangnya (SP/ARDANI)