Berita Ogan Ilir
Daripada Saya Mati, Pengakuan Pembacok Pemotor di Jalintim Palembang-Indralaya
Polisi meringkus Pelaku Pembacokan Rasyid di jalan lintas Palembang-Indralaya hingga Rasyid Tewas dengan sejumlah luka bacok.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Diketahui korban terakhir kali berkomunikasi dengan kakak kandungnya Darwis (41), sebelum ia berangkat dari rumah menuju Palembang.
Saat dijumpai di rumah duka Darwis menceritakan ketika adiknya itu memberikan pesan WhatsApp kepadanya dengan gelagat yang agak kasar.
"Sebelum maghrib almarhum WhatsApp saya dia mau kesini katanya gitu, ke Palembang sama istri dan anaknya. Tapi dilihat dari pesan yang dia tulis seperti kasar sekali kelihatannya, " kata Darwis.
Setelah di kabari, Darwis pun membalas pesan tersebut dan tidak ada jawaban lagi dari almarhum Rasyid.
Lalu sekitar pukul 18:58 WIB istri Rasyid menelponnya dan memberi tahu kalau mereka dibegal.
"Istrinya nelpon, 'kak kami keno begal, tolongi kami', " singkatnya.
Mendengar itu pun Darwis berangkat menuju lokasi dan mendapat informasi bahwa adiknya sudah di rumah sakit BARI setelah mendapat bantuan dari salah satu warga yang melintas untuk membantu mengangkut korban.
Ciri-ciri pelaku dikenali oleh anak korban yang berusia 9 tahun inisial FB karena sempat ribut dengan korban beberapa waktu lalu.
Ia juga mengakui jika sang adik sempat memiliki masalah dengan pelaku ketika Pilkades Tapus beberapa waktu lalu.
Namun terakhir kali masalah tersebut sudah selesai sekitar satu bulan lalu.
"Saya tidak terlalu tahu detil masalahnya, cuma pengakuan warga yang tinggal disana, (masalahnya) begitu. Adik saya juga pernah bilang ke saya kalau masalahnya sudah selesai, saya tidak menyangka kalau masih ada dendam dari pelaku sampai menghabisi nyawanya, " tuturnya.
Mendengar pelaku sudah ditangkap Polres Oga Ilir, ia berharap pelaku dihukum setimpal.
"Kami ingin dihukum seberat-beratnya, nyawa bayar nyawa,," katanya.