Berita Nasional

Masinton Pasaribu Sebut Big Data Luhut Itu Terdiri dari Ikan Tenggiri dan Ikan Tongkol, Ngakak

Big data Luhut kini disangsikan sejumlah orang. Tak terkecuali pentolan PDIP yang meremehkan big data Luhut.

tribunnews
Menko Luhut 

TRIBUNSUMSEL.COM - Big data Luhut kini disangsikan sejumlah orang.

Tak terkecuali pentolan PDIP yang meremehkan big data Luhut.

Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu tak yakin Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan punya big data 110 juta warga menginginkan Pemilu 2024 ditunda.

Kata Masinton, big data itu seolah-olah dijadikan pembenaran untuk mendukung wacana penundaan pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden. Padahal, menurutnya hal itu sangatlah keliru.

Hal itu disampaikan Masinton saat diwawancara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra, Kamis (14/4/2022).

"Seakan-akan yang diklaim sebagai big data itu untuk memperkuat argumentasi penambahan jabatan presiden untuk menjadi tiga periode."

"Digunakan big data itu sebagai alat untuk melakukan pembenaran terhadap amandemen tiga periode jabatan presiden itu tadi. Itu kan keliru," papar Masinton.

Lantas, hal itu pun menjadi tanda tanya, karena yang mengusulkan penundaan pemilu dilontarkan dari seorang Menko Maritim dan Investasi.

Masinton juga mengungkapkan obrolannya dengan rekan sesama aktivis soal ketidakyakinannya soal big data itu.

Dalam percakapannya itu, yang dimaksud 110 juta big data itu adalah biota laut, karena latar belakang Luhut yang merupakan Menteri Kemaritiman.

"Mohon maaf kan beliau bidangnya kemaritiman dan investasi, bukan soal politik tadi."

"Terus teman saya ini aktivis dulu, kita suka ngobrol-ngobrol, dia tanya ke saya 'lu yakin itu kalau sesuai bidangnya itu data orang?"

"Loh apa memang? Ya kalau dia bidangnya kemaritiman kan jangan-jangan big datanya itu biota laut."

"Ada tenggiri, ada terumbu karang, ada ikan tongkol, dan lain-lainnya, ada plankton, total mungkin bisa 110 juta'. Jadi bukan orang," beber Masinton.

Masinton pun mendorong agar Luhut membuka big data warga yang mendukung penundaan pemilu. Sebab, saat ini adalah eranya transparansi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved