Berita Viral
VIRAL Bocah Meratapi Jasad Ayahnya Meninggal di Gubuk Reyot di Banyuasin, Inilah Fakta Sebenarnya
Sebuah video pilu seorang pria menangis meratapi kepergian ayahnya untuk selam-lamanya di sebuah gubuk viral di media sosial. laki-laki itu tampak dud
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM- Ditinggal pergi selama-selamanya oleh orang yang disayang merupakan pengalaman menyedihkan.
Begitu pula yang dirasakan seorang laki-laki ini yang ditinggalkan sang ayah di sebuah gubuk reyot di desa Girirang, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sebuah video pilu seorang pria menangis meratapi kepergian ayahnya untuk selama-lamanya di sebuah gubuk viral di media sosial.
Berdasarkan video yang diunggah akun instagram @Banyuasinterkini pada senin (11/4/2022), laki-laki itu tampak dudukĀ meratapi jenazah ayahnya yang telah tertutup kain sarung.
Terlihat kondisi sebuah gubuk yang menjadi tempat tinggal ayah dan anak laki-laki tersebut sangat memprihatinkan.
Bagaimana tidak, gubuk itu nampak tak ada dinding yang layak hanya disusun dengan beberapa kayu.
Baca juga: Sosok Ini Ternyata Simpan Puluhan Jam Mewah Indra Kenz, Akhirnya Tersangka, Vanessa Khong Ngamuk
Bahkan terdapat potongan-potongan kain sarung compang-camping tergerai di pinggiran gubuk.
Kain sarung tersebut barangkali digunakan sebagai pelindungan bagi penghuninya.
Namun lama kelamaan menjadi lusuh akibat terpapar sinar matahari.
Hanya ada tikar sebagai alas jenazah ayahnya yang terbaring kaku di lantai gubuk reyot itu.
Mirisnya, gubuk yang sudah terlihat lapuk itu berada di pinggiran genangan air yang berada dalam kebun kelapa sawit.
Menurut keterangan, ayah dari seorang laki-laki bernama Dedek, Andi Arsyad meninggal dunia saat menginjak usia 70 tahun.
Berdasarkan informasi dari Kepala Desa Gilirang, Dahlan, identitas ayah dan anak tersebut bukanlah warga asli Banyuasin melainkan warga rantauan dari kota Lampung Timur.
Baca juga: Farhat Abbas Dukung Demo Mahasiswa dengan Partai Pandai: Suara Kami Buat Mahasiswa
Setelah dikonfirmasi, warga asal Lampung tersebut seorang rantauan yang sudah berulangkali dipulangkan ke Lampung Timur menggunakan dana bantuan warga dan pemerintah setempat, namun keduanya kembali lagi ke Desa Gilirang.