Berita Nasional
Politisi PDIP Masinton Dikecam Usai Luhut Binsar Pandjaitan Disebut Penyebab Demo dan Diminta Mundur
Di sisi lain, RE Nainggolan yang pernah menjadi Bupati Tapanuli Utara itu menganggap pernyataan Masinton bisa melukai hati warga Sumatera Utara.
Lebih lanjut, RE Nainggolan menjelaskan, wacana soal penundaan pemilu atau penambahan periode itu sudah jelas dibantah sejak awal oleh Presiden Jokowi.
“Itu kegaduhan yang sama sekali tidak perlu. Jangan makin diperkeruh dengan penyataan bernada tuduhan congkak dan semena-mena," ujarnya.
"Kita baca pernyataan Jubir Menko Marves RI, setelah Presiden mengingatkan para Menteri, Pak LBP tegak lurus patuh pada perintah itu. ujarnya mengingatkan," katanya.
Tokoh yang masih aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan sosial itu juga mengaku sangat ironis melihat Masinton yang paling maju mengecam Luhut Pandjaitan.
“Mereka yang berasal dari daerah lain saja bisa tenang dan dewasa. Mengapa harus kita sama kita yang seperti saling adu."
"Ini kan makin membenarkan stereotip bahwa ‘halak hita’ ini paling susah bersatu dan tidak saling dukung, bahkan ironis nya yg terjadi saat ini justru lebih dahulu ingin menjatuhkan dan merusak,” katanya.
RE Nainggolan juga mengingatkan, meski tidak semua orang di Sumut khususnya dan masyarakat pada umumnya merespons pernyataan Masinton, tetapi masyarakat pasti mencatat.
“Saya kira tak perlulah kita ajari lagi bahwa dalam politik itu yang paling perih itu adalah hukuman yang diberikan rakyat di kotak suara."
"Semestinya kita kedepankan kesantunan, kerendahan hati ,sikap dan dukungan bagi kemajuan daerah yang kita cintai."
"Sudah tak zaman nya lagi terlalu maju teriak-teriak hantam sana-sini. Jadi tak simpati nanti masyarakat kepada kita,” ujarnya.
RE turut mengutip pepatah Batak yakni pantun hangoluan, tois hamagoan.
“Sopan santun, khususnya kepada yang lebih tua dan dituakan itu perlu. Itu karakter luhur kita sebagai bangsa."
"Semua ungkapan dan tindakan mereka yang berada di pentas politik nasional ditonton dan dicatat semua lapisan masyarakat, menjadi pelajaran bagi generasi yang lebih muda."
"Hendaknya semua pihak memberi contoh dan pendidikan politik yang baik, agar kita semua dewasa dalam bernegara di masa-masa yang akan datang. Ungkapan para politisi handal, santun dalam berbicara namun tegas dalam keputusan," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tokoh Masyarakat Sumut Kecam Pernyataan Masinton PDIP, Dinilai Tak Beretika Usai Minta Luhut Mundur