Berita Nasional

Ade Armando Babak Belur Saat Demo Jokowi, Eko Kuntadhi & Denny Siregar Ditantang Turun Untuk Bantu

Ade Armando harus babak belur dengan wajah dipenuhi darah dan tanpa mengenakan celana. Dirinya pun sampai dijaga oleh aparat kepolisian untuk

Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
(Sumber: Baitur Rohman/Kompas.tv)
Ade Armando tampak dibawa anggota kepolisian usai menjadi korban pemukulan sejumlah orang tak dikenal di depan gedung DPR RI, Senin (11/42022). 

@daviidloody
Coba elu berdua juga turun di depan DPR bang, sapa tau bisa meredakan suasana

@DaithaOK
Santai?banyak yang bilang ada omongan provokasi , kalau lu sama denny disitu kayaknya bonyoknya lebih parah karena omongan kalian di sosmed lebih provokasi

@royyan_drlocks
Ikutan dong hey jangan di sosmed aja apalagi tweet-tweet lu ngehasut sama si denny wkwkwk bisa lebih parah.

Diketahui, aksi demo di gedung parlemen yang digelar oleh mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) itu menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Namun aksi itu juga diikuti kelompok masyarakat lain di luar mahasiswa.

Berdasarkan pantauan di lokasi yang dilansir dari Warta Kota, Ade Armando tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Ade tampak menggunakan kaos berwarna hitam.

Ade Armando saat datang diunjuk rasa di Gedung DPR RI
Ade Armando saat datang diunjuk rasa di Gedung DPR RI (Istimewa via Tribunnews)

Dosen Fisip Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan bahwa dirinya datang ke lokasi aksi unjuk rasa untuk mendukung demo mahasiswa pada hari ini.

"Saya tidak ikut demo, saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung (demo mahasiswa)," kata Ade di Jakarta pada Senin (11/4/2022).

Lebih lanjut, Ade mengungkapkan alasannya mendukung demo mahasiswa kali ini. Ade mendukung ihwal gugatan mahasiswa tersebut agar tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden.

"Mau dukung kalau gugatannya adalah agar tidak diperpanjang supaya dihentikan tiga periode saya setuju," ujar Ade.

Ade menambahkan amendemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden tidak pantas dilakukan.

Terlebih, adanya demonstrasi mahasiswa pada hari ini seharusnya menjadi pesan penting bagi partai politik yang mendukung penundaan Pemilu 2024.

Ade Armando meyakini jika wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden terus digaungkan, bukan tak mungkin gelombang penolakan akan semakin besar.

"(Alasannya) enggak pantes. Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022. Kalau harus diubah amandemen kan butuh waktu," kata Ade.

Adapun dalam aksi demo yang diselenggarakan hari ini oleh BEM SI menargetkan 1.000 massa aksi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved