Berita Muratara
Beli Pertalite Tidak Boleh Pakai Jerigen, Ini Kondisi Terkini di SPBU Rupit Muratara
PT Pertamina (Persero) kini resmi melarang pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan jeriken di SPBU.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA- PT Pertamina (Persero) kini resmi melarang pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan jeriken.
Kebijakan ini berlaku di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di seluruh Indonesia.
SPBU dilarang melayani pembelian Pertalite dengan jeriken karena Pertalite kini sudah menjadi BBM bersubsidi.
Pertalite sudah menjadi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) menggantikan BBM jenis Premium atau RON 88 yang tidak dijual lagi ke masyarakat.
Pantauan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), salah satunya di SPBU Rupit, rupanya sudah lama tak melayani pembelian Pertalite menggunakan jeriken.
"Kalau kita sudah lama pak tidak lagi (melayani jeriken), pengumumannya kita pasang sejak bulan September tahun lalu (2021)," kata pengawas SPBU Rupit, Hamka, Jumat (8/4/2022).
Saat disinggung soal banyak warung di sekitaran SPBU Rupit yang menjual minyak eceran, Hamka mengaku tidak tahu mereka dapat BBM darimana.
Ia menegaskan bahwa SPBU Rupit sudah lama tidak melayani pembelian Pertalite menggunakan jeriken, walaupun baru kini resmi dilarang Pertamina.
"Kalau itu tidak tahu kami pak, kadang kami kosong mereka tetap ada, tidak tahu mereka dapat darimana," kata Hamka.
Sementara itu, Raiz, warga Rupit mengatakan dulunya sering kesal saat hendak mengisi BBM di SPBU Rupit.
Ia geram melihat pegawai SPBU yang lebih mendahulukan pengisian BBM menggunakan jeriken di saat antrean kendaraan mengular.
"Iya kadang kesal kita dibuatnya, sudah tahu antrean panjang, masih saja dahulukan jeriken, syukurlah sekarang tidak boleh lagi," katanya.
Menurut dia, petugas SPBU sudah sering kena tegur bahkan dimarahi warga agar tidak mengabaikan antrean kendaraan saat sedang ramai.
"Walaupun sering ditegur, tapi mereka masih tetap ngeyel. Maksud kami tolonglah kalau antrean panjang tinggalkan dulu jeriken itu, isi motor dulu," ujarnya.
Baca juga: Bawaslu Sumsel Tanggapi Komisioner Bawaslu Muratara Jadi Tersangka dan Ditahan
Raiz menambahkan, kini yang dikeluhkan masyarakat terhadap SPBU Rupit adalah sering kehabisan BBM, terutama Pertalite.
Padahal kata dia, warung-warung kecil yang berada di sekitaran SPBU tersebut selalu tersedia Pertalite dengan harga yang lebih mahal.
"Sering nian kosong (Pertalite), adanya Pertamax, tapi herannya warung di dekat-dekat SPBU itu ada terus Pertalite," katanya