Berita Kriminal
Puluhan Remaja Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Bawa Pedang Hingga Botol Kaca
Polrestabes Palembang mengamankan 25 remaja yang sebagian besar masih di bawah umur karena hendak melakukan aksi tawuran.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polrestabes Palembang mengamankan 25 remaja yang sebagian besar masih di bawah umur karena hendak melakukan aksi tawuran di kawasan 3/4 Ulu dan 2 Ulu Palembang.
Sebanyak 25 orang ini terjaring patroli Polsek Seberang Ulu I yang sedang berkeliling, kemudian mereka digiring ke Mapolrestabes Palembang, Rabu (6/4/2022). Lima di antaranya memasuki usia dewasa.
Polisi turut menyita sejumlah senjata yang digunakan oleh kelompok remaja ini meliputi pedang, parang, bambu, kayu, bom molotov, petasan dan botol kaca.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan, remaja yang diamankan adalah hasil gerakan antisipasi tawuran yang dilakukan.
"Dini hari tadi kami melakukan operasi di lokasi-lokasi yang rawan tawuran, dari hasil ini kami amankan 25 orang yang melakukan aksi tawuran, " kata Ngajib.
Dari informasi yang dihimpun, kelompok remaja ini sudah melakukan aksi tawuran di dua tempat berbeda yakni 3/4 Ulu dan di Simpang Tugu KB.
Sedangkan satu kelompok lainnya hendak melakukan tawuran di dekat Jembatan Musi VI.
"Yang kelompok satunya lagi sedang menunggu musuhnya, di dekat Jembatan Musi VI," ujarnya.
Selanjutnya pihaknya mengelompokkan remaja ini apakah ada unsur tindak pidana yang diperbuat.
"Mana yang membawa sajam itu dikenakan sanksi. Yang ikut tawuran kami lakukan pembinaan dan orang tua serta pihak sekolah akan dipanggil kurun waktu 1x24 jam, " katanya.
Baca juga: Polisi Ringkus Penodong di Pasar 10 Ulu, Pelaku 3 Remaja Belasan Tahun, Satu Ditangkap Dua Buron
Salah satu remaja yang diamankan inisial R mengatakan ia dan teman-temannya menunggu lawan tawuran di dekat Jembatan Musi VI karena sebelumnya tempat mereka tinggal diserang.
"Waktu puaso hari pertamo kampung kami diserang budak Tangga Buntung kak. Rumah-rumah warga dilempari batu dan kayu, " katanya.
Karena hal itu ia dan teman-temannya berniat untuk membalas aksi penyerangan tersebut.
"Kami niat nunggui musuh yang datang. Biasanya mereka berombongan bawa motor. Pas ketahuan polisi teman kami yang lain bubar semua, " ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.