Berita Kriminal

Empat Remaja Pelaku Begal Modus Tawuran Diringkus Polisi, Beraksi Pakai Celurit 1 Meter

Sekelompok remaja yang masih berusia belasan tahun diamankan Polsek Seberang Ulu II lantaran melakukan aksi begal dengan modus tawuran.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Remaja yang diamankan Polsek Seberang Ulu II pelaku begal modus tawuran, Selasa (5/4/2022). Saat beraksi kawanan ini membawa celurit sepanjang 1 meter. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekelompok remaja yang masih berusia belasan tahun diamankan Polsek Seberang Ulu II lantaran melakukan aksi begal dengan modus tawuran di depan resto Sambal Lalap Jl DI Panjaitan, Kelurahan Tangga Takat.

Keempat tersangka yakni RZ (17), RK (15), DT (15) dan RK (15) adalah warga Lorong Keramat yang melakukan aksinya bersama ketiga temannya yang lain.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib didampingi Kapolsek SU II Kompol Handryanto mengatakan, tersangka menggunakan modus tawuran dan merampas sepeda motor korban.

"Mereka bertujuh awalnya berkumpul, kemudian ada korban bersama temannya lewat di depan Sambal lalap. Kemudian tersangka mengejar korban sambil mengayun-ayunkan senjata ke arah korban, " kata Kombes Pol Mokhammad Ngajib, Selasa (5/4/2022).

Empat dari tujuh remaja yang melakukan begal diamankan polisi saat sedang berada di kawasan 16 Ulu dekat sebuah Musholla.

Polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sajam dan sepeda motor milik korban yang belum sempat dijual. Dari hasil pengembangan, polisi juga turut menyita celurit sepanjang 1 meter lebih dari tersangka RZ yang juga digunakan saat beraksi.

"Dua buah sajam diamankan salah satunya celurit panjangnya 50 cm dan sepeda motor korban merk Honda Vario yang belum sempat dijual, " katanya.

Sedangkan salah satu tersangka yakni RZ mengaku sudah sering melakukan aksi begal dengan modus tawuran.

"Sering kak setiap hari (tawuran dan begal). Biasanya saling ejek antara kelompok kami dengan musuhnya, " ujarnya.

Ia mengaku mendapat celurit panjang hasil dari membeli secara online. Ironisnya ia membeli celurit itu seharga Rp 1,5 juta.

"Pesen online dari Madura. Harganya Rp 1,5 juta hasil uangnya ngumpuli sendiri, " ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved