Berita Internasional

Inggris Sebut Vladimir Putin Sedang Tutupi Kekalahan Usai Rusia Tarik Pasukannya dari Ukraina

Kini yang terbaru Rusia mengumumkan akan menarik pasukan militernya dari Ukraina, pada Selasa (29/3/2022).

Editor: Slamet Teguh
(AFP)
Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. 

Pengurangan aktivitas militer juga diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina.

"Membuat kondisi yang diperlukan untuk perkembangan negosiasi lebih lanjut dan meraih tujuan utama saling sepakat dan menandatangani perjanjian," papar Fomin.

Kecurigaan Inggris dan Negara Barat Lain

Sementara itu para pemimpin Barat diperingatkan agar tidak lengah meski Rusia telah mengumumkan akan mengurangi aktivitas militer di sekitar ibu kota Ukraina.

Pasalnya, pihak Barat masih sangsi dengan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang kini tampaknya melunak.

Banyak spekulasi menilai hal tersebut hanya akal-akalan semata atau merupakan cara pengalih perhatian.

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Rabu (30/3/2022), Wakil Menteri Pertahanan Kremlin Alexander Fomin mengatakan adanya perubahan di medan perang.

Ia menjelaskan penarikan pasukan dari sekitar Kiev tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan pada upaya perundingan damai.

Atasannya Sergey Shoigu sementara itu mengatakan pasukan Rusia sekarang akan berkonsentrasi pada pembebasan wilayah Donbass timur daripada menyerang kota-kota besar Ukraina.

Keputusan ini merupakan perubahan taktis besar dalam menghadapi perlawanan sengit tentara Ukraina.

Namun pengumuman itu disambut dengan skeptisisme dari Eropa dan AS.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hari ini menyatakan Putin masih bisa berusaha untuk 'memutar pisau' saat perang memasuki fase baru.

Para pejabat Barat tetap curiga terhadap niat sebenarnya Rusia, dengan alasan bahwa serangan Rusia terus berlanjut meskipun Kremlin berjanji untuk mengurangi pasukan di pusat-pusat kota besar.

"Tidak ada yang telah kita lihat sejauh ini yang menunjukkan kepada kita bahwa Presiden Putin dan rekan-rekannya sangat serius tentang (mengurangi pasukan). Ini lebih merupakan latihan taktis bermain untuk waktu," kata seorang pejabat Barat.

"Bahkan jika mereka melakukan apa yang mereka katakan, itu bukan dalam maksud untuk menghentikan permusuhan. Saya pikir kita dapat terus melihat kematian dan kehancuran yang berkelanjutan (di Donbass)."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved