Ibunda Kalina Ocktaranny Meninggal
Isak Tangis Kalina Octarany Pecah Saat Pemakaman Ibunda Hingga Hampir Jatuh Pingsan
Isak tangis Kalina Oktarany pecah saat menyaksikan pemakaman ibunda tercintanya. Kalina Octarany berduka setelah ibunda Elan Wardhania atau mama Een.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM- Kalina Ocktarany berduka setelah ibunda Elan Wardhania atau mama Een tutup usia pada Minggu (27/3/2022) malam.
Isak tangis Kalina Ocktarany pecah saat menyaksikan pemakaman ibunda tercintanya.
Siang ini Senin (28/3/2022) jenazah mama Een dikebumikan di tempat peristirahatannya terakhir di TPU Taman Abadi, Ciputat, Tangerang.
Dilansir dari kanal youtube Cumicumi.com, Senin (28/3/2022). Kalina Ocktarany nampaknya menangis saat menyaksikan ibundanya yang dimakamkan.
Kalina yang menaburkan bunga dimakam sang ibunda, tampak tak berdaya hingga hampir jatuh pingsan kehilangan sosok ibunda tercintanya.
Terlihat juga saudara-saudara nampak berusaha menguatkan Kalina dengan memeluk Kalina.

Sebelumnya Kabar duka itu disampaikan Kalina melalui akun instagramnya, @kalinaoctaranny.
Menurut Kalina, ibunya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 23.38 WIB.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun..
Telah meninggal dunia ibu, nenek kami, Een Wardhania pada tanggal 27 Maret 2022 pukul 23:38 WIB.
Atas nama keluarga, saya mohon maaf sebesar-besarnya jika ada ucapan dan tindakan ibunda saya yang tidak menghargai," tulisnya.
Selepas pemakaman, Kalina Oktarani menangis mengungkapkan keinginan terakhir sang ibunda sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Sebelum meninggal dunia, almarhumah sempat ingin bertemu pria ini.
Pria ini merupakan sosok yang paling disayang oleh Mama Een.
Sosok pria tersebut bukanlah Vicky Prasetyo, melainkan cucu Mama Een sendiri, yakni Azka Corbuzier.
Sebelumnya, duka mendalam dirasakan Kalina Ocktaranny pasca ibunda Mama Een meninggal dunia.
Adapun Kalina Ocktaranny menguak kronologi ibunda sebelum menghembuskan nafas terakhir.
"Kemarin mama itu dua hari yang lalu sempet di ICU, saya tanya sama dokter
'Dok, kalau mama saya tetep di rumah sakit, apakah bisa menyembuhkan penyakit mama?'"
"'Dokter udah angkat tangan', terus keluarga saya kumpul," terangnya.
Lebih lanjut, wanita berusia 41 tahun tersebut pun pasrah dengan keadaan ibunya.
"Tadi aku bisikin ke mama juga 'Ma, kalau emang mama capek, mama jangan paksa diri ya'," tuturnya.
Menurut penuturannya, Mama Een lah yang menginginkan untuk dibawa pulang ke rumah.
"Karena mama yang minta, mama yang minta pulang, aku yang menahan awalnya."
"Aku bilang 'Jangan, mama tetep di rumah sakit'," ucap Kalina.

Anggota keluarganya pun hampir semua masuk ke ruang ICU sebelum Mama Een dibawa pulang.
Saat itu, kondisi sang ibunda masih dapat menggerakkan tubuh hingga berbicara, meskipun suaranya tidak jelas.
"Hampir semua keluarga masuk dalam ruangan ICU, saat itu mama masih bisa gerakin kepala, masih bisa ngomong walaupun suaranya nggak jelas," ungkap Kalina.
Dalam kesempatan tersebut, Kalina juga menyampaikan bahwa sang anak, Azka juga sudah berkomunikasi dengan Mama Een melalui telepon.
Sang ibu masih dapat memberikan respons melalui gerak bola mata.
"Tadi itu dia mau kesini, tapi udah malem kan, besok dia sekolah."
"Terus telepon, aku deketin suaranya Azka ke telinganya mama."
"Tatapannya kosong, cuma bola matanya gerak gitu," sambung Kalina.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, tangan Mama Een juga terasa hangat.
Namun, akhirnya kembali dingin.
"Tangannya tadi pagi sempet dingin banget, tapi tadi sempet anget lagi, sekarang dingin lagi," tutup Kalina Oktarani.
(*)