Berita Nasional
KKB Kembali Berulah, Granat Pos Marinir Menggunakan Senjata Dari TNI, 8 Luka, 1 Tewas Ditempat
Tak ada tanda menyerah, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi keji.
TRIBUNSUMSEL.COM - Pemerintah telah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris.
Hal tersebut tak lepas karena sejumlah ulah yang dilakukannya.
Kini KKBpun kembali berulah.
Tak ada tanda menyerah, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi keji.
Kali ini, KKB Papua menyerang Pos Satga Mupe Yonif Marinir-3 di Kwareh Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (26/3/2022) petang.
Sebanyak 9 orang tentara menjadi korban dalam serangan itu.
8 orang mengalami luka-luka dan 1 orang tewas di tempat.
Tak tanggung-tanggung, kali ini KKB Pupua menyerang pos tentara dengan pelontar granat serta senjata api mesin.
Kapolres Nduga Komisaris Komang Budhiarta mengatakan,
1 orang anggota TNI yang gugur adalah komandan pos adalah Letnan Satu Iqbal.
"Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api," kata Budhiarta seperti dikutip dari Antara.
Kelompok itu disebutnya dipimpin Egianus Kogoya yang juga memegang senjata GLM.
Bunyi ledakan, menurut Budhiarta, terdengar hingga ke Markas Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe.
Ironisnya, persenjataan itu, kata Budhiarta, adalah milik TNI yang dirampas.
Dia menerangkan, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendapat informasi bahwa Kogoya akan melakukan penyerangan namun tidak diketahui pasti kapan dan ke mana.
"Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang," katanya sambil menambahkan seluruh personel termasuk korban luka dan tewas sudah dievakuasi.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom juga telah sebelumnya menyebar keterangan tertulis tentang serangan yang disebutnya bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) TPNPB-OPM ke-51 tersebut.
Dia juga mengatakan serangan mengarah ke Nduga dan menggunakan senjata pelontar granat.
"Kontak senjata telah dilakukan sore ini pada pukul 17.00-19.00," kata dia.
Baca juga: KKB Marah Besar dan Sebut TNI-Polri Lakukan Propaganda Usai Jenderalnya Disebut Menyerahkan Diri
Baca juga: Mengenal Sosok Alex Ruyaweri Yessi Makabori Jenderal KKB Papua yang Bertobat dan Kembali Ke NKRI
Sosok Egianus Kogoya
Serangan yang terjadi terhadap Pos Marinir di Kabupaten Nduga dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya.
Mengutip Tribunnews Wiki, Egianus Kogoya merupakan pimpinan KKB Papua di Kabupaten Nduga.
Ia merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah meninggal, Silas Kogoya.
Usia Egianus tergolong muda sebagai pimpinan KKB Papua.
Dilansir Wikipedia, Egianus lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini ia masih berusia 22 tahun.
Soal usia Egianus, juga pernah dibahas oleh seorang jurnalis senior, Victor Mambor.
Victor memperkirakan usia Egianus dan para anggotanya masih tergolong muda.
Diketahui, Victor mengaku pernah bertemu Egianus di Distrik Mbua pada 2019 lalu.
Pertemuan tersebut dibuat berdasarkan janji dengan perantara melalui seseorang yang tak disebutkan identitasnya.
Kelompok Egianus sebelumnya pernah berafiliasi dengan KKB Papua pimpinan Goliath Tabuni yang beroperasi di Kabupetan Puncak Jaya.
Hingga saat ini, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya masih aktif.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul IRONIS! Pakai Senjata dari TNI, KKB Papua Granat Pos Marinir: 8 Luka, 1 Tewas Ditempat