Berita Nasional

Kesaksian Baru Penghuni Kerangkeng Manusia, Dipukul Martil hingga Disundut Besi Panas : Saya Trauma

Para tahahan pun disiksa dengan bermacam-macam cara, seperti dipukul, disiram, hingga disundut besi panas.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi penjara yang berada di dalam rumah Bupati Langkat Terbit Rencana, Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala. 

"Nggak ada yang berani (melawan), jadi kaya batang pisang mau di bagaimanakan itu nggak bisa melawan," jelasnya.

Ia pun mengaku tidak memiliki keberanian untuk melarikan diri.

Sebab, ia mengaku trauma melihat beberapa tahanan yang mencoba kabur, justru lebih mengalami penyiksaan.

"Ada niat saja nggak berani (melarikan diri), saya trauma, saya melihat rekan-rekan saya yang lari itu dapat perilaku yang tidak wajar."

"Itulah yang kukunya lepas dipukul pakai martil, ya yang disiram jeruk nipis, jadi kena siksa setengah mati," tuturnya.

Sosok Dewa Peranginangin

Inilah sosok Dewa Peranginangin, putra Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin yang diduga terlibat penyiksaan di kerangkeng manusia milik sang ayah.

Dugaan ini muncul usai Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melakukan pemeriksaan dan menemui ada empat korban mengalami jari tangan putus.

Keempatnya diketahui merupakan korban Dewa.

“Iya, DW atau DP (Inisial anak Terbit),” kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, pada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Lantas, siapakah sosok Dewa Peranginangin?

Mengutip Wikipedia, ia adalah anak pertama Terbit Rencana dari dua bersaudara.

Dewa memiliki saudara perempuan bernama Ayu Jelita br Peranginangin.

Menurut Edwin, Dewa menjabat sebagai Wakil Ketua dalam struktur pengurusan kerangkeng manusia.

Sementara, Terbit Rencana sebagai Ketua.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved