Berita Nasional
Bukan Pawang Hujan, Tapi PSI Sebut Formula E Butuh Pawang Untuk Usir Tuyul Anggaran, Buat Rincian
Sigit Widodo menanggapi aksi Rara Isti Wulandari yang viral saat menghalau hujan yang mengganggu balapan MotoGP pada Minggu (20/3/2022) kemarin.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang balap MotoGP 2022 sukses digelar di Sirkuit Mandalika.
Kini, mata masyarakat di Indonesia tertuju pada perhelatan ajang Formula E.
Yang terbaru disebutkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai, Pemprov DKI Jakarta tak hanya sekedar butuh pawang hujan untuk menggelar Formula E pada Juni 2022 mendatang.
Hal ini dikatakan Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo menanggapi aksi Rara Isti Wulandari yang viral saat menghalau hujan yang mengganggu balapan MotoGP pada Minggu (20/3/2022) kemarin.
Ia pun mengaku menemukan persamaan antara perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika dengan Formula E yang menurut rencana digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
"Keduanya sama-sama perlu pawang. Kalau MotoGP perlu pawang hujan, Formula E perlu pawang anggaran," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/3/2022).
Menurutnya, Formula E sudah bermasalah sejak awal direncanakan pada 2019 lalu.
Pasalnya, Formula E mendadak masuk dalam APBD Perubahan 2019 meski tidak ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI periode 2017-2022.
Parahnya lagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendadak memutuskan untuk meminjam uang ke bank sebesar Rp180 miliar dan membayar commitment fee Rp560 miliar sebelum APBD-P 2019 disahkan.
"Warga Jakarta perlu pawang anggaran untuk mengusir tuyul-tuyul yang mengganggu uang rakyat," ujarnya.
Tak cukup sampai di situ, Sigit menilai, keanehan anggaran terus berlanjut sepanjang perencanaan Formula E.
"Ketika DPRD DKI Jakarta menolak membiayai lagi Formula E, Pemprov DKI yang tadinya meminta Rp2,3 triliun untuk commitment fee 5 tahun tiba-tiba menurunkan jadi Rp560 miliar," ujarnya.
"Angka ini sama dengan jumlah yang diakui sudah ditransfer untuk commitment fee," sambungnya.
Saat Sirkuit Formula E akan dibangun di kawasan Ancol, keanehan kembali muncul.
Tiba-tiba PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD yang ditunjuk Anies menggelar Formula E sudah melaksanakan tender untuk pembangunan sirkuit.
"Seketika muncul nama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama sebagai pemenang tender, padahal di web e-procurement Jakpro hanya disebutkan terjadinya gagal tender," kata Sigit.
Keanehan terakhir, masih menurut Sigit, terjadi saat pelaksanaan pembangunan sirkuit yang disebut-sebut memiliki bentuk seperti kuda lumping ini.
"Biaya yang sebelumnya hanya Rp50 miliar untuk pembuatan lintasan sirkuit, tiba-tiba dinaikkan jadi Rp60 miliar. Padahal kontraktor sudah menghemat biaya dengan mengganti bahan lapisan bawah lintasan dari besi menjadi bambu," tuturnya.
Dengan banyaknya keanehan ini, Sigit berharap warga Jakarta bisa punya pawang sehandal Rara yang dianggapnya berhasil menghalau hujan.
“Mbak Rara datang, hujan menyingkir. Warga Jakarta butuh pawang anggaran yang begitu datang, tuyul-tuyul anggaran langsung menyingkir," ucapnya.
Baca juga: Formula E Tak Pakai Pawang Hujan, Ini Kata Wakil Anies Baswedan di Pemerintahan
Baca juga: Haters Anies Panas Dingin, Sultan Priok Sebut Proges Pembangunan Sirkuit Formula E Capai 80 Persen
Bakal ada parade Formula E?
Seolah tak mau kalah dari Presiden Joko Widodo, Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan bakal menggelar parade kendaraan listrik jelang gelaran Formula E pada Juni 2022 mendatang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, acara pre-event ini nantinya akan diumumkan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Ya (parade mobil listrik) belum (diputuskan), nanti kita tunggu. Nanti tanyakan ke Jakpro yah," ucapnya di Balai Kota, Rabu (16/3/2022).
Politisi Gerindra ini pun menanggapi positif parade MotoGP yang digelar mulai dari Istana Negara sampai Bundaran HI pada siang tadi.
Selain untuk mendukung program MotoGP, parade ini juga menjadi ajang promosi Kota Jakarta di mata dunia internasional.
"Parade ini sesuatu yang baik, bagian dari rangkaian acara dalam rangka kita mempromosikan dan memastikan bahwa Jakarta kota yang aman dan baik," ujarnya.
"Begitu juga Indonesia sebagai negara yang aman, negara yang baik," sambungnya.
Gelaran Parade MotoGP yang digelar siang tadi disambut antusias oleh masyarakat.
Mereka tampak memenuhi ruas jalan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, hingga kawasan Bundaran HI.
Total ada 20 pembalap dan ratusan peserta dari komunitas motor yang mengikuti Parade MotoGP ini.
Nama-nama beken seperti Marc Marquez, Alex Rins, Francesco Bagnaia, Joan Mir, hingga Takaaki Nakagami turut serta dalam parade ini.
Bahkan, juara dunia MotoGP 6 kali, Marc Marquez menggeber motor tunggangannya saat melintas di Jalan MH Thamrin, tepatnya di kawasan Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat.
Aksi burnout atau membuat ban belakang motor berputar saat berhenti hingga mengeluarkan asap pun dilakukan Marquez tepat di persimpangan Sarinah.
Sontak aksi pembalap Repsol Honda ini langsung disambut riuh tepuk tangan dari masyarakat yang turut menyaksikan Parade MotoGP di kawasan itu.
Usai melakukan aksi burnout, Marquez pun terlihat beberapa kali melambaikan tangan ke arah para penggemarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Singgung Kesaktian Rara Usir Hujan di Mandalika, PSI:Formula E Butuh Pawang Buat Usir Tuyul Anggaran.