Berita Palembang
Kisah Romlah, Lansia Warga 2 Ulu Tinggal di Rumah tak Layak Huni, Menafkahi 2 Kakak dan 2 Anak
Kondisi tempat tinggal memprihatinkan dihuni Romlah (67) warga Jl Faqih Usman Lorong Murni Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kondisi tempat tinggal memprihatinkan dihuni Romlah (67) warga Jl Faqih Usman Lorong Murni Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Di rumah limas kayu berukuran 8x12 meter ini Romla tinggal bersama kedua kakaknya yakni Mansur (74) dan Cik Ifa (60) dan kedua anaknya Ando (36) dan Rudi (26). Mereka tinggal dengan kondisi rumah yang tidak layak huni.
Saat mendatangi lokasi rumah Romla, Tribunsumsel.com melihat pemandangan dari depan rumah Romla rumahnya tampak miring dan hampir roboh.
Kemudian saat masuk ke dalam rumah sebagian besar lantai rumah lapuk dan hancur. Bahkan penghuni rumah tinggal bersama dengan ayam yang berkeliaran di dalam rumah.
Atap genteng rumahnya kerap bocor sehingga ketika hujan tiba, air hujan turut masuk ke dalam rumah.
"Kami sudah puluhan tahun tinggal di rumah ini, peninggalan orang tua, " kata Romlah, Sabtu (19/3/2022).
Untuk sehari-hari Romlah harus menghidupi empat orang lainnya dengan berjualan ikan asin di Pasar 2 Ulu dan gas elpiji di rumah. Romlah sendiri yang kondisi tubuhnya yang bergetar dan sakit-sakitan masih sanggup berangkat menjual ikan asin.
"Setiap hari jualan, kalau hujan ya tidak bisa berangkat. Suami sudah 15 tahun meninggal, ya ibu-lah yang berjuang ngidupi anak, " ujarnya.
Dalam sehari ia mendapat uang hasil berjualan kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dapur dan tempat tidur Romlah dijadikan satu tempat, semua anggota keluarga yang tinggal di rumah ini tidur di kasur usang dan tidak layak.
"Yang sulit ini kalau lagi hujan atap bocor dan kemasukan air, seisi rumah jadi kebasahan dan lembab," katanya.
Kedua anaknya masih menganggur usai di PHK dan berhenti dari tempat kerja sebelumnya. "Satu sempat jaga parkir, yang satu lagi pernah kerja di pabrik roti. Sekarang sudah berhenti, " ujarnya.
Selain Romlah kondisi sang kakak, Mansur juga sangat memprihatinkan. Mansur tidak pernah bisa bergerak dari tempat ia duduk selama bertahun-tahun karena sakit yang dialaminya, dan tidak mau meninggalkan tempat duduknya.
Disekitar Mansur ia meletakkan pakaian dan air yang diperlukannya.
"Kalau uwak tidur juga duduk begitu posisinya sambil tertunduk. Kalau hujan kami gotong dipindahkan dulu posisinya, " ujar Ando, anak Romlah.
Romlah berharap Pemerintah setempat bisa memperhatikan kondisi dia sekeluarga dan rumahnya yang tidak layak agar bisa diperbaiki.
Baca juga: Jalan Banten SU 2 Palembang Rusak Lagi, Perbaikan Hanya Ditimbun Aspal dan Batu Koral
Baca berita lainnya langsung dari google news.