Berita Internasional
Rusia Kirim Ancaman Serius ke NATO Kota di Amerika Bisa Dihancurkan Sekejap dengan Nuklir Hipersonic
Saat ini Rusia telah bersiap jika terjadi kemungkinan buruk harus berperang melawan NATO bahkan Amerika Serikat.
TRIBUNSUMSEL.COM - Situasi panas kini tengah terjadi di Ukraina.
Hal tersebut tak lepas karena sejumlah serangan Rusia ke Ukraina.
Kini, sejumlah hal barupun kembali tercipta.
Rusia serius mengancam negara-negara barat dan NATO jika berani ikut campur dalam perang di Ukraina.
Saat ini Rusia telah bersiap jika terjadi kemungkinan buruk harus berperang melawan NATO bahkan Amerika Serikat.
Rusia percaya diri bisa menghadapi NATO dan Amerika Serikat dengan menggunakan rudal andalannya yang diberi nama Zikron.
Senjata nuklir hipersonik itu diklaim bisa menghancurkan kota di Amerika Serikat dalam sekejap.
Hebatnya lagi senjata ini sama sekali tidak akan terdeteksi sampai kemudian ia mengenai sasaran yang ditargetkan.
Tentu saja keberadaan senjata ini bisa membuat negara barat seta NATO akan menjadi ciut nyalinya. Artinya Rusia tidak main-main dnegan ancamannya.
Ancaman yang disampaikan ketika mereka menginvansi Ukraina. DImana Rusia menyatakan bagi yang mencoba untuk menghalanginya, maka akan menerima resiko yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Terkait senjata canggih tersebut, Rusia telah merilis rekaman baru yang mengerikan yang menunjukkan bagaimana Vladimir Putin dapat meluncurkan serangan nuklir hipersonik kilat ke Barat.
seperti dikutip dari Mirror, sebuah rudal Zirkon "tak terbendung" dengan kecepatan 9 Mach - atau Tsirkon - terlihat ditembakkan dari fregat Laksamana Gorshkov di Laut Putih.
Rekaman itu terungkap di tengah ancaman terselubung, Putin dan pejabat tingginya bisa melakukan nuklir jika ada negara yang campur tangan dengan invasinya ke Ukraina
Pada dini hari tanggal 24 Februari, dia memperingatkan tentang “konsekuensi yang tidak pernah Anda hadapi dalam sejarah Anda”, jelas menyinggung kesediaannya untuk menggunakan serangan nuklir.
Pada akhir pekan, dalam penghancuran Ukraina yang sedang berlangsung, ia menabrak fasilitas militer di dekat perbatasan Polandia, membawa perang ke depan pintu NATO.